Mitos Ekor Kucing Kampung Dipotong, Benarkah Bisa Mendatangkan Keberuntungan? Atau Penyiksaan?

Selasa 16-01-2024,08:00 WIB
Reporter : Dewi Nur
Editor : Yuda Sanjaya

6. Gerakan Khusus Sesuai Jenis

Jenis gerakan ekor kucing dapat bervariasi, misalnya, kucing domestik mampu menahan ekornya dalam posisi vertikal saat berjalan, sedangkan kucing liar cenderung memegang ekornya secara horizontal atau menyelipkannya di antara kaki.

Maka dari itu, dengan memotong ekor kucing bukan hanya sebuah tindakan tidak etis, tetapi juga bisa berakibat pada dampak kesehatan kucing, perubahan perilaku yang mencolok, dan membuat kucing merasa tersiksa.

Berikut ini ulasan lengkap mengenai dampak negatif akibat pemotongan ekor kucing:

BACA JUGA:Viral Mie Gacoan Ada Belatungnya, Polisi Sampai Turun Tangan Cek ke Lokasi, Manajemen Sebut Investigasi

1. Ketidakseimbangan Tubuh

Ekor memiliki peran dalam sistem vestibular kucing yang membantu menjaga keseimbangan. 

Mengamputasi ekor dapat mengakibatkan ketidakseimbangan yang berpotensi merugikan kesehatan dan kualitas hidup kucing.

2. Perubahan Perilaku

Tindakan pemotongan ekor dapat menginduksi perubahan perilaku pada kucing. Mereka dapat menjadi lebih gelisah, agresif, atau kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

3. Risiko Masalah Kesehatan

Proses pemotongan ekor dapat menimbulkan rasa sakit dan stres pada kucing, selain juga meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi lain yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka.

BACA JUGA:Inilah 3 Wisata Kuningan Terpopuler, Apakah Anda Pernah Mengunjunginya?

Perlu diingat bahwa mitos ini umumnya tidak didasarkan pada pengetahuan ilmiah dan lebih bersifat turun temurun atau terkait dengan budaya.

Pemotongan ekor pada kucing kampung tidak disarankan dari segi medis atau etika, dan mayoritas pakar hewan sepakat bahwa praktik ini dapat menyebabkan penderitaan pada kucing tersebut.

Oleh karena itu, kamu harus lebih bijaksana untuk tidak menyakiti kucing semata-mata karena mitos keberuntungan yang tidak pasti. 

Kategori :