RADARKUNINGAN.COM - Desa yang berada di Kabupaten Kuningan memiliki referensi sejarah yang memiliki keterkaitan dengan Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati.
Syiar Islam Sunan Gunung Jati menjadi titik tolak sejarah sejumlah daerah, termasuk Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan.
Desa Timbang semula masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Cilimus yang kemudian masuk ke Kecamatan Cigandamekar pasca pemekaran dilakukan.
Namun jauh sebelum era pemerintahan modern, sejarah Desa Timbang sendiri ternyata berkaitan dengan Kerajaan Timbang Luhur.
Lokasi dari kerajaan ini diduga berada di Dusun II. Wilayah ini, dulu dipimpin seorang raja bernama Pangeran Jaya Kelana atai Adipati Timbang Luhur.
Kemudian sang raja memiliki dua orang anak yakni Raden Singayuda dan Radem Dalem Darim.
Kerajaan Timbang Luhur dulu belum memeluk agama Islam. Karena itu, kedatangan Sunan Gunung Jati menuai penolakan.
Raja Timbang Luhur, Pangeran Jaya Kelana lantas memilih pergi dari daerah tersebut dan meninggalkan kedua anaknya.
BACA JUGA:Mengapa Induk Kucing Meninggalkan Anaknya Ketika Melahirkan? Yuk Simak 5 Alasannya Disini
Namun, kedua putera mahkota tersebut memilih untuk mengikuti Sunan Gunung Jati. Mereka dibawa ke Kesultanan Cirebon untuk belajar Agama Islam.
Di sana, ilmu agama mereka terus bertambah. Sehingga dianggap sudah mumpuni oleh Sunan Gunung Jati dan diajak membantu melakukan syiar Islam.
Raden Singayuda dan Raden Dalem Darim kemudian diperbolehkan pulang oleh Sunan Gunung Jati ke kampung halamannya.
Bahkan keduanya kemudian melakukan syiar dan membawa rakyat di Kerajaan Timbang Luhur untuk kemudian menjadi pemeluk Agama Islam.