Ular weling dalam situasi seperti ini dapat tinggal di lubang tikus atau di dekat sumber air, seperti sawah.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Ular Weling, Benarkah Racunnya Lebih Mematikan Daripada Ular Kobra?
Ular, yang dikenal dengan nama latin Bungarus candidus, juga merupakan predator malam yang biasanya aktif antara pukul 9-11 malam.
Sakit kepala, diare, kejang, paralisis, muntah, dan gangguan saraf lainnya dapat disebabkan oleh ular weling.
Selain di Pulau Jawa, weling ini tersebar di pulau lain juga, seperti Sumatra, Bali, dan Sulawesi.
3. Ular welang
Ular welang memiliki pola gelang hitam-putih atau hitam-kuning di sisi atas, samping, dan perut mereka.
BACA JUGA:Ketahui 5 Fakta Unik Ular Weling Berikut Ini, Ular Berbisa yang Sering Masuk Rumah Warga
BACA JUGA:Hati-hati! Inilah Beberapa Jenis Ular Berbisa yang Biasa Ditemukan dan Tinggal di Sekitar Sungai
Ular tinggal di Jawa, Kalimantan, Mentawai, Natuna, Sumatra, dan Ambon. Mereka dapat tinggal di hutan, rawa-rawa, dan bakau, termasuk sawah.
Ular welang tidak jarang ditemukan di ketinggian yang rendah atau hutan pegunungan dengan ketinggian paling tinggi 2500 mdpl.
Ular welang, seperti ular weling, termasuk dalam kategori hewan noktornal karena mereka pemalu dan tidak agresif pada malam hari.
Jika seseorang digigit oleh ular welang, ular tersebut dapat mengeluarkan neurotoxin, yang menyebabkan mereka mengantuk.
BACA JUGA:Jangan Panik! Beginilah Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa Seperti Kobra
Jangan anggap remeh rasa kantuk yang disebabkan oleh gigitan ular welang karena dapat menyebabkan kematian.