3. Penyakit Ginjal Polikistik (PKD)
PKD adalah penyakit genetik yang menyerang ginjal kucing. Kucing dengan PKD akan mengalami pembentukan kista di dalam ginjal, yang akhirnya dapat mengganggu fungsi normalnya.
Gejala mungkin tidak terlihat pada awalnya, tetapi dapat berkembang menjadi peningkatan rasa haus dan frekuensi buang air kecil, muntah, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Penyakit ini tidak menular secara langsung, tetapi dapat diturunkan dari induk kepada anak kucing. Pengobatannya seringkali berfokus pada pengelolaan gejala dan penanganan komplikasi yang mungkin timbul.
BACA JUGA:5 Tempat Berburu Takjil di Cirebon yang Enak dan Murah, Salah Satunya Ada di Sepanjang Jalan
4. Penyakit Infeksi Virus Imunodefisiensi Felin (FIV)
FIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kucing, mirip dengan virus HIV pada manusia. Penularannya biasanya melalui gigitan saat terlibat dalam pertarungan dengan kucing lain yang terinfeksi.
Gejala awal mungkin tidak terlihat, tetapi kucing yang terinfeksi cenderung menjadi rentan terhadap infeksi lainnya, penurunan berat badan, diare kronis, dan masalah gigi dan mulut.
Pengobatan lebih fokus pada pengelolaan infeksi sekunder dan penguatan sistem kekebalan tubuh.
5. Ringworm (Kurap)
Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang dapat menyerang kucing. Gejalanya termasuk area kulit yang botak, bersisik, atau meradang.
BACA JUGA:Lagi Cari iPhone Baru Buat Lebaran? Inilah 3 Tipe iPhone yang Masih Worth It Untuk 5 Tahun ke Depan
Jamur ini sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi seperti sisir, tempat tidur, atau karpet.
Pengobatan meliputi pemberian obat antijamur topikal atau oral, serta menjaga kebersihan lingkungan kucing.
Pencegahan dan Perawatan
Vaksinasi