RADARKUNINGAN.COM - Dalam kebudayaan Jawa, kucing tidak hanya dilihat sebagai hewan peliharaan yang menggemaskan, tetapi juga memiliki simbolisme spiritual yang mendalam.
Beberapa jenis kucing bahkan dipercaya membawa pengaruh tertentu dalam kehidupan manusia, termasuk pembawa sial atau keburuntungan.
Mitos dan kepercayaan terkait kucing menjadi bukti bahwa kebersamaan manusia dan kucing sebagai hewan peliharaan sudah terjadi sejak dahulu kala.
Bahkan ada mitos tentang kucing tertulis pada naskah lama yang berjudul Serat Ngalamating Kucing.
BACA JUGA:Harimau Jawa Sudah Divonis Punah, Tapi Banyak Saksi Masih Melihat, Termasuk di Kuningan
Kucing didomestifikasi karena dapat memberikan hubungan imbal balik, karena dapat menjadi pengusir hama sekaligus pelindung dari hewan berbisa seperti ular.
Pada masyarakat agraris yang biasa memiliki gudang penyimpanan bahan pangan seperti gabah, kehadiran kucing dapat membantu untuk mengusir hama tikus.
Berikut adalah ciri kucing pembawa sial menurut Serat Ngalamating Kucing:
1. Kucing yang Berwarna Hitam dan Berekor Panjang
BACA JUGA:Harimau Jawa Kemungkinan Masih Ada, Analisa DNA Sampel Rambut di Sukabumi, BRIN Temukan Kecocokan
Kucing yang Berwarna Hitam dan Berekor Panjang, terdapat peringatan khusus mengenai pemeliharaan kucing tertentu yang dapat membawa kesialan bagi pemiliknya.
Kucing berwarna hitam dengan ekor panjang, dikenal dengan nama Putra Kajetaka, disebut-sebut sebagai simbol keburukan. Namun, bagi kucing yang memiliki ciri fisik “bundel”, tidak akan apa-apa.
2. Kucing Hitam dengan Belang di Kepala dan Mulut
Dalam kepercayaan jawa, terdapat sebuah mitos kuno yang menghindari memelihara jenis kucing tertentu yang dianggap membawa pertanda buruk.
BACA JUGA:Bolehkah Kucing Makan Makanan Anjing? 3 Perbedaan Makanan Kucing dan Anjing yang Perlu Diketahui