Sumber daya makanan dan ruang hidup yang memadai berkurang karena eksploitasi habitat alami mereka.
BACA JUGA:Harimau Jawa Sudah Divonis Punah, Tapi Banyak Saksi Masih Melihat, Termasuk di Kuningan
BACA JUGA:Harimau Jawa Kemungkinan Masih Ada, Analisa DNA Sampel Rambut di Sukabumi, BRIN Temukan Kecocokan
2. Konflik dengan manusia
Dan alasan kenapa kucing besar asal Jawa ini bisa punah lainnya adalah karena adanya konflik dengan manusia. Harimau Jawa sering mati karena konflik antara manusia.
Harimau Jawa dipaksa untuk mencari makanan di permukiman manusia saat habitat alami mereka menyusut karena pertanian dan pembangunan kota.
Serangan terhadap manusia dan ternak meningkatkan kebencian antar spesies, memperkuat siklus konflik yang merugikan bagi masing-masing pihak.
3. Perdagangan illegal
Tahukah kalian bahwa harga kulit dan bulu harimau sangat besar, dan oleh karena itu banyak orang yang menjadikan perburuan illegal hewan ini menjadi ladang bisnis.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Kucing Munchkin; Kucing yang Lahir Melalui Proses Genetik Alami
Karena perdagangan ilegal dari bagian tubuh harimau, seperti kulit dan tulang, kepunahan harimau semakin meningkat.
Meskipun telah ada upaya untuk melindungi dan melarang perdagangan ini, praktik ilegal masih berlangsung di beberapa tempat.
Karena itu, populasi harimau Jawa sedang menyusut karena perdagangan dan perburuan ilegal.
4. Keterbatasan genetik dan penyakit
Karena populasi yang kecil dan lokasi yang terisolasi, harimau Jawa rentan terhadap penyakit dan gangguan genetik.
BACA JUGA:Berikut Ini 5 Rekomendasi Nama dengan Arti yang Penuh Makna, Cocok Untuk Kucing Peliharaan Kamu!
BACA JUGA:Inilah 8 Nama-nama Kucing yang Memiliki Arti Bagus dan Cocok Untuk Jantan Maupun Betina
Kehilangan keragaman genetik menjadi masalah besar dalam populasi yang menyusut, yang mempengaruhi kemampuan spesies untuk bertahan dan bereproduksi.