Maraknya perdagangan illegal khususnya di wilayah Sulawesi Selatan dikarenakan tingginya permintaan dan meningkatnya selera konsumen dalam memelihara satwa dilindungi.
Bagi beberapa orang memelihara kucing hutan, sensasinya berbeda dengan memelihara kucing jenis biasa yang lucu dan mudah akrab dengan manusia.
Sebagian lagi masyarakat beranggapan membeli satwa liar dapat meningkatkan derajat/ prestice karena mampu membayar dan membeli kebutuhan satwa tersebut, serta memiliki rasa berani yang lebih tinggi karena dapat memelihara satwa liar.
BACA JUGA:Mengenal Kucing Ashera, Ras Kucing Langka dan Termahal di Dunia, yang Punya Corak Bulu Mirip Harimau
BACA JUGA:Kenapa Kucing Liar Suka Berburu? Berikut Ini 4 Penjelasannya, Oh Ternya Bikin Senang Kucing Loh!
3.Perdagangan Ilegal Menjadi Salah satu Faktor Berkurangnya Macan Akar
rdagangan satwa illegal merupakan perdagangan yang tidak memiliki ijin resmi dari pemerintah, sehingga termasuk dalam tindak pidana.
Tindak pidana perdagangan tersebut telah diatur dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang mengatakan bahwa setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut hingga memperniagakan satwa liar.
Ironisnya keadaan saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan bisnis perdagangan satwa liar.
Nah itu dia informasi seputar fakta unik macan akar jawa, semoga informasi diatas dapat membantu menambah wawasan bagi para pembaca seputar macan akar jawa atau kucing hutan ini.