Berbarengan dengan kejadian itu, anak bulu (anabul) miliknya tidak berhenti mengeong dan meminta untuk masuk ke dalam kamar.
"Mungkin insting hewan saat terjadi gempa bumi ya. Pas aku buka pintu kamar, dia langsung naik ke kasur. Biasanya nggak berani," ujarnya.
Tidak hanya itu, Mike mengungkapkan bahwa kucing miliknya terlihat ketakutan selama gempa berlangsung.
"Alhamdulillah keadaan sudah normal dan si anak bulu ini sudah bobo nyenyak lagi," tuturnya.
Lalu, apakah benar insting kucing bisa mendeteksi gempa bumi?
Dilansir dari Bulleting of The Seismological Society of America menjelaskan bahwa belum ada bukti sahih mengenai hal ini.
Menurut buletin tersebut, insting kucing yang mendeteksi terjadi gempa bumi besar kemungkinan karena ada perilaku yang anomali.
"Kucing merasakan gelombang seismik, perubahan air tanah atau pelepasan gas dari tanah," tulis artikel tersebut.
Kendati belum terbukti secara ilmiah dan penelitian khusus mengenai kucing memiliki insting mendeteksi terjadinya gempa, tetapi besar kemungkinan fenomena alam tersebut memang turut dirasakan oleh kucing.
Selain itu, kucing juga merasakan emosi dan tindak tanduk dari pemiliknya. Sehingga turut mempengaruhi responsnya.
Sementara itu, menurut Seismological of America (SSA), ada teori bahwa kucing dapat merasakan getaran kecil yang terjadi.
Sebelum gempa terjadi, bantalan kakinya yang sensitif terhadap getaran kecil sekalipun, biasanya dapat merasakan dan mengenali terjadinya fenomena alam terjadi.
BACA JUGA:4 Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Dalam beberapa kasus, kucing menunjukkan gejala seperti gelisah, mengeong, mencari perlindungan, pupil mata yang membesar dan ketakutan.