Menurut keterangan keluarga, Ade Irawan mengalami beberapa luka tusuk di tubuhnya yakni, 1 luka di bawah ketiak kiri, 1 di punggung dan 1 di dada.
Selain itu, Sigit yang merupakan TKI asal Kabupaten Indramayu juga mengalami luka tusuk. Kondisinya saat ini masih kritis.
“Si Sigit juga sama ditusuk dan kritis, sekarang masih dirawat di Korea Selatan. Jadi ini bukan tawuran, tapi adik saya dibunuh," tegasnya.
Dijelaskan Nur Hasanah, Almarhu, Ade Irawan merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Dia bekerja di Korea Selatan untuk membantu perekonomian keluarga.
BACA JUGA:5 Cara Mengusir Tikus di Plafon yang Ampuh Menggunakan Bahan Alami
Sayangnya, perjuangan mencari nafkah sebagai PMI di negeri orang justru berujung petaka, setelah 9 tahun lamanya bekerja.
Saat ini, jenazah Ade Irawan sudah dimakamkan pada pukul 23.00 WIB, Sabtu, 5, Mei 2024 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karangwangi, Blok Pranje. Persis samping makam kedua orang tuanya.
Sementara itu, sepupu korban, Mustofa mengaku, baru mendapatkan informasi Ade Irawan meninggal dunia pada 28, April 2024.
"Saya menerima informasi itu tanggal 28 April jam setengah sebelas malam, persis setelah kejadian. Waktu itu, posisi saya di Bekasi. Saya langung mengabarkan ke keluarga di Cirebon,” ungkapnya.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Mengusir Tikus dari Plafon? Usir dengan Cara Ampuh Ini!
Terkait kejadian itu, KBRI Seoul, Korea Selatan sudah berkoordinasi dengan kepolisian setempat juga berbagai elemen untuk menenangkan situasi dan membantu investigasi.
Namun, belum diketahui pasti pemicu perselisihan tersebut. KBRI Seoul mengimbau para WNI di Korea Selatan terutama kelompok yang terlibat perselisihan untuk menghentikan konflik.