Kucing bakau memiliki panjang tubuh yang mencapai 57-78 cm dengan ekor berukuran 20-30 cm. Berat kucing bakau bisa mencapai 16 kg.
Kucing ini dapat dikenali dari coraknya yang khas yaitu warna putih pada bagian bawah tubuh, corak hitam di belakang telinga, dan bintik putih-hitam yang tersebar di seluruh bagian tubuhnya.
Selain itu, kucing ini memiliki jenis kaki berselaput seperti macan tutul yang memudahkan mobilitasnya saat berenang.
Usianya Dapat Mencapai 10 Tahun
Kucing bakau dapat bereproduksi sepanjang tahun dan biasanya membangun sarang di area semak-semak dan alang-alang untuk melindungi anaknya dari predator.
Kucing bakau biasanya melahirkan 2-3 anak kucing dengan usia kehamilan 2-3 bulan, dan anak-anak kucing ini baru bisa aktif bergerak pada usia 1 bulan
Anak kucing bakau disapih oleh induknya hingga usia 8-9 bulan, setelah mereka memiliki gigi dewasa dan kemampuan berburu secara mandiri. Berdasarkan catatan pengamatan, angka harapan hidup kucing bakau di alam liar mencapai sekitar 10 tahun.
Salah Satu dari 7 Spesies Kucing Hutan Langka Endemik Indonesia
Kucing bakau termasuk salah satu dari tujuh jenis kucing liar di Indonesia yang dilindungi. Jenis kucing liar lainnya adalah macan dahan (Neofelis spp), kucing emas (Catopuma temminckii), kucing merah (Catopuma badia), kucing batu (Pardofelis marmorata), serta tiga spesies dalam genus Prionailurus.
Di Indonesia, genus Prionailurus mencakup tiga spesies yaitu kucing bakau (Prionailurus viverrinus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis), dan macan tandang (Prionailurus planiceps).