KUNINGAN, RADARKUNINGAN - Berdasarkan cerita rakyat, Gunung Tilu Kuningan merupakan lokasi dimana seorang penjual minyak tertabrak kuda sembrani yang hendak ke pasar.
Gunung Tilu merupakan kelompok pegunungan yang setidaknya mempunyai tiga puncak tertinggi yaitu puncak Sukmana (1154 m dpl), puncak Gunung Tilu (1076 m dpl), dan puncak lainnya yang tidak diketahui namanya (1112 m dpl).
Masyarakat cukup beralasan menyebut kawasan gunung tersebut dengan Gunung Tilu, yang berarti tiga, karena dari setiap sudut, kawasan tersebut selalu memperlihatkan tiga gundukan gunung.
Dikutip dari kuningankab.go.id, Kamis 16 Februari 2023, pengelola kawasan hutan produksi di Gunung Tilu adalah Perum Perhutani KPH Kuningan.
BACA JUGA:September Here We Go, 26 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil STY
Misteri yang tersimpan di Gunung Tilu, salah satunya adalah Situs Batu Naga, Gerbang Alam Khayangan.
Situs ini berupa dua batu besar berdiri saling berhadapan seperti membentuk sebuah tiang gerbang.
Batu ini bergambar naga, sehingga disebut batu naga. Di batu tersebut juga terdapat ukiran pria botak memegang senjata, dan seorang punakawan.
Batu itu diperkirakan ada sejak zaman prasejarah. Dan ukiran pada batu itu diprediksi dilakukan pada abad 14-15 masehi di zaman kerajaan Sunda.
BACA JUGA:Gurame Bakar Saung Gunung Kuningan, Sensasi Pedas Jeletot Bikin Ketagihan
Menurut cerita rakyat, di kawasan Gunung Tilu pada zaman dahulu merupakan lahan kosong yang dijadikan pasar rakyat.
Pada suatu ketika, ada seorang bapak tua berjualan minyak tanah di pasar tersebut kemudian tertabrak kuda sembrani.
Lokasi tertabraknya penjual minyak tanah dan kuda sembrani tersebut, menjadi lokasi Gunung Tilu yang berdiri hingga sekarang.
Adapun larangan bagi para pendaki yang hendak naik ke puncak Gunung Tilu, tidak boleh buang air kecil sembarangan.
BACA JUGA:XSR 155 Riders Union X Parjo, Wadahi Passion Penggemar XSR 155 Enjoy Custom Culture Yamaha