Salah satu yang mengundang animo warga yaitu, makan bersama hasil bumi yang sebelumnya diarak keliling kampung.
Menariknya, semua kreasi warga dinilai untuk mendapat apresiasi dari pihak penyelenggara.
Salah satu peserta, Iwan Ruswana, mengungkapkan, seluruh peserta adalah masyarakat dengan membawa kreasi dan diarak keliling kampung.
Nantinya, setelah semuanya berkumpul di lapangan, seluruh kreasi hasil bumi disantap bersama masyarakat yang ada.
BACA JUGA:Tiga Tokoh KUKM Kuningan Raih Penghargaan Nasional
"Memang kami bikin kreasi, filosofinya untuk Desa Wisata Cibuntu, karena Desa Wisata Cibuntu mungkin sudah terkenal dengan homestay-nya. Kami isi dengan buah-buahan, karena itu semua hasil bumi dari desa hasil bumi," ucap Iwan kepada Radar Kuningan, Sabtu 7 September 2024.
Dalam berbagai kreasi, terdapat replika boneka yang memiliki ukuran setinggi tubuh manusi.
Menurut Iwan, boneka tersebut memiliki arti sebagai pemilik rumah penginapan yang menjadi kreasi warganya.
"Boneka itu semacam penunggu rumah ibu homestay-nya. Untuk pengerjaan karena kita saling gotong-royong, sekitar 2 hari," ungkapnya.
BACA JUGA: Pakembangan Terdampak Kekeringan, Satlantas Polres Kuningan Kirim Bantuan Air Bersih
Makanan yang diarak oleh warga, jelas Iwan, mayoritas berasal dari hasil bumi di Desa Cibuntu.
"Di sini (Desa Cibuntu) kan banyak buah Alpukat, petai terus sayur-sayurannya, terong, kol, ubi-ubian semua tanaman hasil bumi di sini," jelasnya.
Untuk makanan atau minuman yang menjadi ciri khas dari Desa Cibuntu, Iwan menjelaskan tentang hasil karya warga yang tengah digalakkan.
Disebutkannya, jenis minuman hasil olahan yang kini tengah diperkenalkan untuk menjadi ciri khas, berasal dari bahan baku rempah-rempah.
"Kalau khasnya di sini seperti minuman jahe dan sereh (Jasreh) dan ubi yang merupakan ciri khasnya yang ada di sini," terangnya.