Sentuh Kelompok Penggerak Pariwisata Pasir Batang, Dosen Uniku Gelar Pengabdian di Desa Karangsari, Kuningan

Rabu 11-09-2024,12:03 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Agus Sugiarto

Kemudian jenis-jenis yang dapat ditanam dalam kegiatan rehabilitasi, dan tata cara pembuatan pembibitan atau pembuatan persemaian.

“Sedangkan, Anggota Tim Herma Wiiharno, menyampaikan materi tentang strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pengelola wisata dalam hal ini Kompepar Pasir Batang. Sementara, Dadan Nugraha, yang juga Anggota Tim, menyampaikan, materi tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan wisata alam, termasuk teknologi-teknologi yang saat ini tersedia dan dapat dimanfaatkan,” papar Toto, sapaan akrabnya.  

Toto menjelaskan, kegiatan berikutnya yang sudah dilaksanakan adalah pembuatan pembibitan.

BACA JUGA:Tekad Australia Bakal Bungkam Pendukung Timnas Indonesia di Stadion GBK, Simak!

BACA JUGA:Link Live Streaming Indonesia vs Australia, Presiden Jokowi Bakal Hadir ke Stadion GBK

BACA JUGA:Potensi Timnas Futsal Indonesia Hadapi Argentina Tahun Depan, Simak

Kegiatan ini diawali dengan pembersihan pemilihan calon tempat dan pembersihan tempat yang sudah ditetapkan dari berbagai semak belukar yang menumbuhinya.

“Tahap selanjutnya adalah meratakan lahan dan memasang tiang-tiang, memasang paranet, dan membuat bedengan yang berada di dalam pembibitan. Total kapasitas dari pembibitan ini sebanyak 2.000 batang bibit,” terang Toto yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Uniku, Rabu 11 September 2024. 

Dan untuk pembuatan pembibitan ini dilakukan bersama-sama antara Tim Pengabdi, mahasiswa, dan Kompepar Pasir Batang. Lokasi pembuatan pembibitan berada di dalam areal wisata Pasir Batang.

“Mahasiswa juga terlibat dalam pengisian polybag. Setelah polybag yang berisi media tanam tersedia, dilanjutkan dengan pencarian bibit, baik yang berupa cabutan maupun stek.  Bibit cabutan diambil dari hutan alam, dengan jenis di antaranya walen (Ficus ribes), beunying (Ficus fistulosa), dan kiteja (Cinnamomum sintok),” sebut dia.

BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Australia: Justin Hubner Starter?

BACA JUGA:Bocoran Taktik STY saat Timnas Indonesia Melawan Australia

BACA JUGA:STY Pastikan Fisik Pemain Timnas Indonesia Prima Hadapi Australia: Siap Tancap Gas 90 Menit Penuh!

Sementara itu, stek diambil pada beberapa pohon, terutama yang berdekatan dengan tempat pembibitan. Juga dari jenis yang masuk ke dalam genus Ficus, termasuk beringin (Ficus Benjamina).

“Kegiatan pembibitan ini diharapkan dapat membantu Kompepar dalam penanaman rehabilitasi di sekitar areal wisata dan sekitar mata air yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Karangsari. Sementara untuk kegiatan terkait dengan pemasaran secara digital masih sedang tahap pengerjaan,” jelas Toto

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memajukan sektor pariwisata.

Kategori :

Terpopuler