KUNINGAN, RADARKUNINGAN - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Dr Wahyu Hidayah MSi, mengaku, lahan kopi asli Kuningan masih perlu perluasan lahan.
Sebaran kopi yang terdapat di wilayah Kabupaten Kuningan tersedia di sejumlah wilayah. Oleh karenanya, diperlukan optilamisasi publikasi sebagai sarana yang mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani Kopi.
Dr Wahyu Hidayah, menuturkan, salah satu kopi andalan dari Kuningan yaitu kopi robusta, tersebar di berbagai kecamatan. Diantaranya, Cilebak, Subang, Selajambe, Darma, Ciniru, Hantara, Cilimus dan Karangkancana.
Sedangkan kopi arabika, tersebar di Kecamatan Cilebak, Darma, Cigugur, Cilimus dan Mandirancan. Kemudian kopi liberika, tersebar di Kecamatan Subang, Darma, Cigugur dan Cilimus.
BACA JUGA:Soal Pengurangan 3 Poin Persib Bandung, Ini Kata Pengamat Sepakbola
BACA JUGA:Susunan Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U20 2025
Wahyu mengungkapkan, luasannya area pertanian untuk kopi robusta 1.485,25 Ha, kopi arabika 87,07 Ha, dan kopi liberika 1,85 Ha.
Adapun jumlah produksi kopi robusta sebanyak 472,06 ton, arabika 26,22 ton dan kopi liberika sebanyak 1,5 ton.
Dikatakan Wahyu, Kabupaten Kuningan memiliki kondisi iklim dan tanah yang sangat mendukung untuk pertumbuhan kopi yang berkualitas juga memiliki keanekaragaman jenis kopi yang telah di tanam oleh petani.
"Hal ini merupakan potensi besar untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani kopi," ungkap Wahyu Hidayah kepada Radar Kuningan, Selasa, 24 September 2024.
BACA JUGA:Anggota Baru DPR RI Asal Kuningan Ikuti Program Lemhanas RI di Jakarta
BACA JUGA:Waduh! Proses Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Ditunda, Ini Alasannya
Alumni IPB ini menjelaskan, perluasan areal tanam kopi perlu dilakukan dan proses budidaya kopi berperan penting dalam peningkatan produksi kopi di Kabupaten Kuningan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan upaya pengembangan varietas unggul, peningkatan teknik budidaya, pengelolaan lahan yang baik dan pengembangan infrastruktur.
"Melalui pengidentifikasian yang kuat, akan membantu kopi lokal bersaing di pasar nasional maupun global," jelasnya.