KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Untuk bisa memaksimalkan lahan kering, harus ditanami tumbuhan yang tepat. Padi gogo salah satunya.
Belum lama ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, memaksimalkan lahan kering yang ada.
Hal tersebut guna meningkatkan produksi pangan dan mengatasi tantangan lahan kering di Kabupaten Kuningan.
Bersama Poktan Ragasakti Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Diskatan Kuningan menanam Padi Gogo di lahan seluas 10 hektare yang berlokasi di desa setempat.
BACA JUGA:Air Sungai Meluap, Rendam 2 Dusun di Desa Cimahi Kuningan
BACA JUGA:Ronaldinho Tampil di Iklan Shopee, Selebrasi Samba Ikoniknya Bikin Nostalgia
Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah MSi, mengatakan, padi gogo semakin mendapat perhatian sebagai solusi pertanian berkelanjutan.
Ditemui usai turun langsung melakukan tanam padi gogo di Desa Setianegara, Wahyu menjelaskan keunggulan dari tanaman tersebut.
Padi huma dikenal sebagai padi lahan kering, yang mampu tumbuh tanpa membutuhkan genangan air seperti padi sawah, menjadikannya alternatif potensial bagi petani di daerah dengan curah hujan terbatas.
Ditambahkan Wahyu, tanam padi gogo kali ini memanfaatkan tumpang sari dengan kopi.
BACA JUGA:Tempat Kuliner Baru di Kuningan, Resmi Dibuka Wabup Tuti
BACA JUGA:Dukung 100 Hari Kerja Bupati Dian, Dinas PUTR Kuningan Segera Perbaiki Ruas Jalur Mudik Lebaran
Metode ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan tetapi juga membantu petani dalam diversifikasi hasil panen dan meningkatkan pendapatan.
"Dengan kombinasi tanaman yang tepat, petani dapat memaksimalkan hasil panen tanpa perlu membuka lahan baru, sehingga turut mendukung upaya pelestarian lingkungan," ujarnya.
Dr Wahyu menuturkan, kombinasi tanam dengan tumpang sari ini memberikan banyak manfaat, antara lain peningkatan kesuburan tanah, efisiensi pemanfaatan air, serta perlindungan terhadap erosi lahan.