Metode pembelajaran yang diterapkan mengikuti tahapan STEM: mengidentifikasi masalah, mencari solusi, merancang, membuat, menguji, hingga menyempurnakan desain.
BACA JUGA:Karier Wahyu Hidayah Melesat, Dipastikan Jabat Pj Sekda Kuningan
BACA JUGA:Lewat Pameran BRI, Pengusaha Muda Asal Bali Pasarkan Fashion dengan Sentuhan Digital
Proses ini memberikan pengalaman otentik kepada siswa untuk berpikir kritis, kreatif, sekaligus bekerja sama dalam tim.
Panitia menekankan agar guru peserta tidak berhenti pada rancangan, tetapi benar-benar mengimplementasikan hasil pelatihan di ruang kelas, sehingga siswa mendapatkan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal lahirnya budaya pembelajaran inovatif berbasis STEM-IoT di Kuningan.
Sekaligus kontribusi nyata dunia pendidikan dalam mendukung gerakan low carbon di sekolah maupun masyarakat luas. (*)