Hingga kini, tim gabungan masih berupaya mempersempit ruang gerak macan tutul. Strategi ini diharapkan dapat memudahkan proses evakuasi sekaligus memastikan kondisi tetap aman bagi petugas dan masyarakat.
Macan tutul tersebut sebelumnya dievakuasi dari wilayah Kuningan setelah masuk ke kawasan permukiman warga.
Keputusan pemindahan ke Lembang Park Zoo dilakukan untuk menjamin keselamatan satwa sekaligus keamanan masyarakat.
Namun, sebelum menjalani masa karantina penuh, hewan itu berhasil keluar dari kandang dan memicu operasi pencarian besar-besaran.
BACA JUGA:Liburan Hemat! 5 Destinasi Wisata Kuningan dengan Harga Tiket Super Murah Mulai Dari Rp2000 Aja!
Perilaku Macan Tutul Terhadap Manusia
Secara umum, macan tutul merupakan satwa liar yang cenderung menghindari manusia. Mereka lebih suka menjauh dan memilih jalur yang sepi untuk menghindari interaksi langsung.
Namun, konflik dapat terjadi apabila habitatnya terganggu atau satwa merasa terpojok.
Dalam kondisi terdesak, macan tutul bisa menunjukkan perilaku agresif, terutama jika berhadapan langsung dengan manusia atau merasa mangsanya terganggu.
Meski demikian, kasus serangan macan tutul terhadap manusia relatif jarang terjadi dan biasanya dipicu oleh faktor tertentu, seperti:
- Hilangnya habitat alami, yang memaksa satwa mendekati pemukiman warga.
- Kelangkaan mangsa di alam liar, sehingga macan tutul memangsa ternak.
- Perasaan terancam, saat satwa dikepung atau dikejar.
Oleh sebab itu, dalam upaya penanganan macan tutul yang lepas dari karantina, pendekatan hati-hati dan tanpa kekerasan sangat penting dilakukan.
Pendekatan ini tidak hanya menjaga keselamatan masyarakat, tetapi juga memastikan satwa tetap hidup dan dapat kembali menjalani program konservasi.