Macan tutul Jawa justru memiliki pola totol atau bintik hitam berbentuk roset (seperti bunga) pada tubuhnya. Warna dasarnya bervariasi dari cokelat muda, kuning keemasan, hingga hitam pekat (dikenal sebagai macan tutul hitam atau black panther).
3. Ukuran Tubuh
Dari segi ukuran, perbedaan keduanya juga cukup jelas.
BACA JUGA:8 Tempat Wisata di Kuningan yang Lagi Viral, Cocok untuk Liburan Keluarga dan Hunting Foto
Harimau Jawa dewasa memiliki panjang tubuh 2,5–3 meter dengan berat antara 90–140 kg. Tingginya bisa mencapai 120 cm.
Macan tutul Jawa lebih kecil, dengan panjang tubuh 90–160 cm dan berat rata-rata 30–60 kg. Tinggi tubuhnya hanya sekitar 60–70 cm.
4. Habitat dan Status Populasi
Kedua satwa ini sama-sama penghuni hutan Jawa, namun nasibnya berbeda.
Harimau Jawa dinyatakan punah sejak 1980-an akibat perburuan dan rusaknya habitat. Walau ada klaim penampakan, belum ada bukti ilmiah kuat yang membuktikan keberadaannya.
Macan tutul Jawa masih bertahan hingga kini, meski statusnya kritis. Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 ekor di alam liar, tersebar di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Halimun-Salak, hingga Meru Betiri.
5. Kekuatan dan Karakteristik
Sebagai kucing besar, keduanya sama-sama predator puncak di rantai makanan.
Harimau Jawa dikenal lebih kuat dan agresif, mampu memangsa hewan besar seperti rusa, banteng, hingga babi hutan.
Macan tutul Jawa lebih lincah dan adaptif. Selain memangsa mamalia kecil, ia juga dikenal sebagai pemanjat pohon ulung, yang jarang dilakukan oleh harimau.