Dijelaskan Haidar, permainan yang diperagakan rekan-rekannya saat melawan Indonesia, merupakan gambaran sebelum melawan Irak dan Arab Saudi nanti.
Haidar mengatakan, Skuad Garuda harus memperagakan cara bermain Lebanon menghadapi tim kuat nanti di piala dunia.
BACA JUGA:Seorang Suporter Meninggal Dunia Saat Indonesia Lawan Lebanon
"Kita lihat apa yang akan terjadi melawan mereka, pasti akan sama seperti sekarang kami bermain melawan Indonesia,” kata Haidar.
Adapun para pemain Lebanon yang dianggap kerap mengulur-ulur waktu saat melawan Indonesia, Haidar menyarankan agar diikuti oleh anak asuh Patrick Kluivert nantinya.
"Dalam situasi kami, sangat sulit untuk bermain dengan sistem permainan kami yang biasa yaitu bermain menyerang selama 90 menit. Dan tim Anda akan berada di situasi yang sama saat melawan tim level tinggi di Piala Dunia seperti Argentina atau Brasil. Anda akan menerapkan permainan yang sama seperti kami yaitu mengulur waktu, bermain dengan formasi 5-3-2 atau 5-4-1,” kata dia lagi.
Pendapat senada diungkapkan oleh Pengamat Sepakbola Nasional, Sapto Haryo. Menurutnya, Lebanon telah memberikan gambaran kepada Timnas Indonesia tentang cara bermain tim dari Timur Tengah yang bakal dihadapi.
Seperti diketahui, usai menggelar uji coba melawan Lebanon, Skuad Garuda bakal mejalani Kualfikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Putaran Empat melawan Irak dan Arab Saudi, Oktober 2025 mendatang.
Kedua negara tersebut, menurut Sapto Haryo, memiliki gaya permainan yang tidak jauh berbeda dengan Lebanon yang telah dihadapi oleh Skuad Merah Putih.
Untuk itu, Jay Idzes dan kawan-kawan harus bisa mengatasi persoalan yang sama ketika putaran keempat dijalani nanti.
"Kemungkinan Arab Saudi dan Irak bakal menerapkan pola permainan yang sama dengan Lebanon," ucap Sapto dikutip dari tayangan NLR Sport.
Oleh karena itu, sambungnya, pemain Timnas Indonesia jangan mudah terpancing oleh ulah para pemain dari Timur Tengah yang bisa berakibat fatal kepada tim.
"Pasti bakal banyak drama yang bermula dari pelanggaran kecil, dan itu berpotensi memancing emosi para pemain kita (Timnas Indonesia)," tegas Sapto.