Diterapkan di Kuningan, Hasil Panen Petani Padi Meningkat Signifikan

Rabu 12-11-2025,12:35 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Asep Kurnia

Namun, berkat pengendalian dini dan kolaborasi antara petani, penyuluh, dan petugas lapangan, dampaknya berhasil ditekan tanpa menurunkan hasil secara signifikan.

"Jika tanpa serangan hama, hasilnya bisa lebih tinggi. Bahkan di beberapa lokasi produktivitas padi mencapai 10 hingga 12 ton per hektare," jelasnya.

BACA JUGA:Komitmen Ciptakan Kondisi Keselamatan Berkendara, YAMAHA dan BOSCH Gelar Pelatihan Safety Riding

Menurut Wahyu, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa penerapan pertanian organik dan manajemen dosis pupuk yang disiplin tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kesehatan tanah dan ekosistem pertanian jangka panjang.

Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), terutama hama penggerek batang yang bisa menurunkan hasil hingga 70 persen jika tidak dikendalikan secara tepat. 

Untuk itu, Diskatan Kuningan bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas Pengendali OPT (POPT) terus menggalakkan Gerakan Pengendalian (Gerdal) secara serentak di berbagai wilayah.

Selain itu, Wahyu memastikan bahwa Program Bernas (Benih untuk Rakyat Meningkatkan Produktivitas) akan terus dilanjutkan dengan dukungan dana Rp2 juta per kelompok tani. 

Program tersebut menjadi bagian dari strategi daerah untuk memperkuat kemandirian petani sekaligus meningkatkan produktivitas pangan lokal.

"Kita ingin petani Kuningan tumbuh menjadi petani yang mandiri, kreatif, dan tangguh menghadapi tantangan iklim dan pasar,” tegasnya.

Pelaksanaan FFD secara bersamaan di lima kecamatan juga menjadi simbol semangat gotong royong dan pembelajaran kolektif petani Kuningan. 

Melalui kegiatan ini, para petani tidak hanya memanen padi, tetapi juga memanen ilmu, semangat, dan harapan baru untuk masa depan pertanian yang lebih hijau dan berkelanjutan.

"Melalui FFD, kita bukan hanya memanen padi, tetapi juga memanen ilmu, semangat, dan harapan baru. Saya yakin petani Kuningan akan menjadi pelopor pertanian cerdas dan ramah lingkungan di Jawa Barat," pungkas Wahyu.

Kategori :