KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Tembok penahan tebing yang ambruk mengakibatkan setengah badan jalan di Desa Cimenga longsor, lalu lintas kendaraan diberlakukan buka tutup.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan sejak Kamis sore, kembali memicu pergerakan tanah di kawasan perbukitan.
Tebing di Blok Sindang Asih, Dusun Ciawaliti, Desa Cimenga, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuingan, dilaporkan longsor dan menutup sebagian Jalan Raya Cipasung–Subang, Jumat dini hari 14 November 2025.
Kondisi ini membuat arus lalu lintas harus diberlakukan buka–tutup agar kendaraan tetap dapat melintas dengan aman.
Longsor terjadi sekitar pukul 01.30 WIB setelah hujan turun dengan intensitas tinggi sejak sore hingga malam.
BACA JUGA:Perbaikan Tebing Longsor di Desa Cimenga Ditarget Beres Sebelum Bulan Puasa
BACA JUGA:Federico Barba Menghilang Jelang Persib Bandung Hadapi Dewa United, Ada Apa?
Air hujan yang meresap ke dalam struktur tanah membuat tebing kehilangan kekuatan penahan, hingga akhirnya material tanah dan batuan jatuh.
Meski jalur tidak sepenuhnya terputus, kendaraan hanya dapat melewati lokasi secara bergiliran, terutama pada bagian yang tertutup material paling tebal.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana SSTP, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, dampak terhadap infrastruktur tercatat cukup signifikan.
Ia merinci dampak kerusakannya pada tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 18 meter ambrol, bahu dan badan jalan sekitar 15 meter ikut tergerus material longsor.
Kemudian satu tiang jaringan Telkom tumbang serta kebun warga tertimbun material tanah hingga puluhan meter.
BACA JUGA:Desa Jagara Hebat, Kepala DPMD Kuningan: Sabet Gelar Tertinggi di Ajang Desa Wisata Nusantara 2025
BACA JUGA:2 Rumah Warga Citapen Tersambar Petir, Kerusakan di Bagian Atap
Kerusakan tersebut menunjukkan perlunya perbaikan struktural agar kondisi jalan kembali aman dan stabil, terutama menjelang puncak musim hujan.