“Tidak ada jabatan yang bersifat permanen. Semua melalui penilaian. DPD nantinya menetapkan satu ketua PAC terpilih beserta dua pendamping,” jelasnya.
BACA JUGA:Federico Barba Beri Kode Bakal Hengkang dari Persib Bandung?
$alah satu variabel utama dalam seleksi adalah perolehan suara Pileg 2024 di masing-masing kecamatan.
Wilayah dengan tren penurunan suara menjadi perhatian serius dalam proses penilaian calon Ketua PAC.
“Evaluasi elektoral menjadi dasar. Kita sedang menyiapkan SDM partai yang benar-benar siap menghadapi kontestasi politik ke depan,” ujar Zul.
Dalam rangka menjaga kepatuhan hukum dan disiplin organisasi, PDIP Kuningan menegaskan larangan bagi ASN, PPPK, kepala desa, serta perangkat desa untuk mencalonkan diri sebagai pengurus PAC. Aturan ini ditegakkan tanpa kompromi.
BACA JUGA:Angin Kencang Terjang Desa Babakanmulya dan Desa Ciherang
BACA JUGA:Harga Kacang Naik Drastis, Kebutuhan Pokok Jelang Nataru Cenderung Stabil
Meski demikian, Zul memastikan konsolidasi ini bersifat inklusif. Kader yang sebelumnya gagal dalam kontestasi politik tetap dirangkul sebagai bagian dari penguatan soliditas internal.
Pasca Musancab, pembenahan struktur akan berlanjut hingga tingkat ranting dan desa, dengan pola kepemimpinan satu komando.
Di bawah kepemimpinan Nuzul Rachdy, PDIP Kuningan memasang target jangka menengah yang tegas.
Yaitu mempertahankan status juara Pileg di Kuningan, menambah kursi DPRD ninimal menjadi 12 kursi di Pemilu 2029, dan mengamankan agenda Pilkada mendatang.
BACA JUGA:Pertama Kali Naturalisasi Pemain, Timnas Hoki Es Indonesia Langsung Raih Medali Emas
BACA JUGA:4 Pemain Naturalisasi di Timnas Hoki Es Indonesia, Siapa Saja?
Penataan PAC ini menandai babak baru konsolidasi PDIP Kuningan. Mesin partai dipanaskan lebih awal dengan satu pesan kunci: struktur harus solid, kader harus siap, dan kemenangan adalah harga mati. (*)