Sejarah Desa Wano, Salah Satu yang Tertua di Kabupaten Kuningan, Wilayah Kekuasaan Kesultanan Cirebon
Sejarah Desa Wano, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan yang dahulu adalah wilayah kekuasaan Kesultanan Cirebon.-Lebakherang TV/ist-radarkuningan.com
BACA JUGA:Menjijikan Penyakit Kucing Dapat Menular Kepada Manusia, Ayo Ketahui 3 Penyakit Ini!
Karena kondisi rakyatnya yang terus menerus diganggu, Kuwu Jaksa membuat keputusan penting.
Dia merelokasi warga dengan membawa 6 keluarga ke bagian utara Sungai Cipogor. Sedangkan 3 keluarga lainnya pindah ke sisi sebelah barat.
Dari sinilah muncul permukiman baru yang menjadi cikal bakar dari Desa Tarikolot. Nama ini, tidak lepas dari kisah keputusan dari sosok sesepuh atau orang tua untuk memindahkan penduduk dan mendirikan perkampungan.
Dalam perjalanannya, Desa Tarikolot kemudian berubah menjadi Wana. Lantas berubah lagi menjadi Wano atau Desa Wano yang dikenal sekarang ini.
BACA JUGA:Cobain Deh! 5 Bakso Enak di Kuningan, Nomor Lima Idola Banget!
Perubahan nama terjadi ketika Syekh Syarif Juhud diutus untuk datang dan menetap di desa tersebut.
Kemudian nama Wana berubah menjadi Wano. Rupanya, nama ini dipilih dari Bahasa Cirebon. Semula arti kata Wana adalah hutan. Kemudian diubah menjadi Wano yang berarti berani.
Pada masa itu, Kesultanan Cirebon masih dalam masa kejayaan. Termasuk penduduk Desa Wano yang hidup sejahtera dari hasil pertanian.
Saat ini, Desa Wano masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Masih Remaja dan 1 Jantan, Dugaan 3 Macan Tutul Penghuni Baru Gunung Ciremai, Bukan Slamet Ramadhan?
Desa ini, memiliki 2 dusun yang masing-masing memiliki 2 RW dan di setiap RW tersebut terdapat 2 RT.
Itulah sejarah dari Desa Wano, salah satu desa tertua yang ada di Kabupaten Kuningan dan pada masa lalu menjadi wilayah kekuasaan dari Kesultanan Cirebon. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
