Perikanan Jadi Trend di Desa Jambar, Kuningan, Pendapatan Peternak Ikan Melesat

“Alhamdulillah, kami mendapat bimbingan dan arahan rutin dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Kuningan. Mereka memberikan pendampingan teknis, termasuk dari tim medis dan pengawas,” tuturnya.

Dari sisi produksi, satu kolam bibit bisa menghasilkan sekitar dua kuintal ikan per panen, sementara untuk ikan konsumsi bisa mencapai lima hingga enam kuintal.

BACA JUGA:Bergerak Pasca Pelantikan, DPC KSPSI Kuningan Tegaskan Lawan Upah Murah dan Kawal Hak Pekerja

BACA JUGA:Kasus Penjambretan Mahasiswi di Karangmangu Terungkap, Ini Penjelasan Kapolres Kuningan

Masa panen untuk konsumsi umumnya delapan bulan, namun jika benih sudah berukuran sedang, panen bisa dilakukan dalam waktu empat bulan.

Meski produktif, kelompok ini menghadapi tantangan besar dalam hal pakan.

“Harga ikan cenderung stabil, tapi harga pakan terus naik. Untuk satu siklus, satu kolam bisa menghabiskan hingga 20 sak pakan pabrikan. Kalau dihitung total kolam kelompok, bisa mencapai 150 sak,” jelasnya.

Menariknya, kelompok ini juga turut mendorong penguatan ekonomi lokal dengan memanfaatkan hasil bumi seperti singkong sebagai bahan pakan alternatif saat harga anjlok hasil pertanian anjlok.

BACA JUGA:Waspada, Maling Motor Spesialis Parkiran Rumah Sakit Beraksi, Pelaku dan Penadah Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Ponpes KHAS Ciwedus Gelar Haul Akbar KH Ahmad Shobari, Dihadiri Tokoh Nasional dan Ulama Besar

Hal ini sangat membantu petani dan bakul kecil, untuk tetap berdaya di tengah tekanan pasar.

Selain potensi ekonomi, kawasan kolam juga memiliki nilai wisata agro yang menarik untuk dikembangkan.

Udara sejuk, pemandangan alami, serta keberadaan kolam-kolam dan mata air alami menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Setiap hari, ada satu kolam di sekitarvmata air yang sering dikunjungi warga desa tetangga, untuk mandi maupun berenang.

BACA JUGA:Siskeudes Sudah Berjalan 10 Tahun, Bupati Kuningan: Keuangan Desa Harus Semakin Sehat

Sumber: