Langkah Serius Kabupaten Kuningan Swasembada Pangan, Sulap Lahan Nganggur Jadi Demplot Jagung

Langkah Serius Kabupaten Kuningan Swasembada Pangan, Sulap Lahan Nganggur Jadi Demplot Jagung

Pertanian jagung hibrida menempati laha 0,7 hektare. Merupakan langkah nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam mencapai swasembada pangan nasional.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

Namun dalam waktu singkat, melalui kolaborasi dengan UPTD KPP Luragung, lahan tersebut kini menjadi pusat kegiatan pertanian yang menjanjikan.

"Ini bagian dari ikhtiar desa untuk bangkit. Kami ingin membuktikan bahwa desa bisa mandiri, dan setiap jengkal tanah bisa bermanfaat," ujar Rasidin.

BACA JUGA:Bergerak Pasca Pelantikan, DPC KSPSI Kuningan Tegaskan Lawan Upah Murah dan Kawal Hak Pekerja

BACA JUGA:Capai Target 10 Besar, Selanjutnya Aldi Satya Mahendra Bidik Race Konsisten Ada di Rombongan Terdepan

Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah MSi menyatakan, gerakan ini sejalan dengan target nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian RI. Yakni mewujudkan swasembada pangan, termasuk jagung, pada tahun 2025.

"Langkah ini layak diapresiasi. Dari lahan yang semula terbengkalai, kini menjadi sumber harapan," sebut Dr Wahyu.

Dirinya mengajak seluruh kepala desa dan petani agar tidak menyia-nyiakan sejengkal tanah yang ada sehingga tidak menghasilkan apa-apa.

"Alangkah sayang jika dibiarkan. Semua lahan, sekecil apa pun, punya potensi untuk mendukung ketahanan pangan,” tegasnya.

BACA JUGA:Perikanan Jadi Trend di Desa Jambar, Kuningan, Pendapatan Peternak Ikan Melesat

BACA JUGA:Ansor-Banser Kuningan Perkuat Barisan, Dukung Pemda Hadapi Efisiensi Anggaran

Demplot ini juga menjadi lokasi uji coba pupuk organik cair DI GROW, yang dipercaya mampu meningkatkan hasil panen hingga 30 persen sekaligus menekan penggunaan pupuk kimia. Selain itu, diterapkan pula teknologi Corn Seed Planter (CSP) untuk efisiensi penanaman.

Lebih dari sekadar kegiatan menanam, program ini diharapkan menjadi contoh nyata pertanian yang inovatif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. 

Jika berhasil, model seperti ini dapat direplikasi di desa-desa lain di Kuningan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: