Zonasi Berbasis Komunitas di Taman Nasional Gunung Ciremai, Dr Dadan Taufik: Kunci Keberhasilan Konservasi

Zonasi Berbasis Komunitas di Taman Nasional Gunung Ciremai, Dr Dadan Taufik: Kunci Keberhasilan Konservasi

Dr. H. Dadan Taufik F, akademisi dari Fakultas Hukum UGJ Cirebon sekaligus Direktur Lembaga Hukum Prabu, menegaskan pentingnya pengakuan terhadap kontribusi masyarakat lokal dalam menjaga kawasan konservasi.--

“Mereka bukan pendatang, tapi penduduk asli yang telah lama tinggal di sana. Negara seharusnya hadir untuk melindungi, bukan justru membatasi ruang hidup mereka,” ujarnya, merujuk pada Peraturan Menteri LHK No. 43 Tahun 2017 tentang pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi.

Ia menilai bahwa kebijakan zonasi hanya akan efektif bila dilaksanakan dengan prinsip keadilan, transparansi, dan melibatkan warga secara langsung.

BACA JUGA:Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

BACA JUGA:Komitmen Jaga Lingkungan: Rokhmat Ardiyan dan Kementerian LH Bahas Gunung Ciremai hingga Masalah Sampah

Pendekatan yang bersifat represif, seperti pembatasan akses sepihak, hanya akan memicu konflik dan berpotensi merusak tujuan konservasi itu sendiri.

Sistem zonasi taman nasional mencakup beberapa kategori wilayah, yaitu: zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan, zona rehabilitasi, dan zona tradisional.

Zona terakhir ini dirancang khusus untuk memberikan ruang kepada masyarakat lokal agar tetap bisa menjalankan aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya secara berkelanjutan, sebagaimana diatur dalam Perdirjen KSDAE No. 6 Tahun 2018 tentang petunjuk teknis kemitraan konservasi.

“Zona tradisional merupakan bentuk penghormatan terhadap hak masyarakat adat dan lokal untuk memanfaatkan kawasan secara bijaksana. Namun implementasinya harus diawasi agar tidak menyimpang menjadi bentuk diskriminasi,” tambah Dadan.

BACA JUGA:Berawal Dari Proyek Mahasiswa, Kumora Cookies Melejit Jadi UMKM Sukses Berkat Rumah BUMN BRI Jakarta

BACA JUGA:Tampil Kompetitif dan Berstrategi, Arai Agaska Sabet Juara Race di Hungaria

Masyarakat lokal sebenarnya memiliki potensi besar sebagai mitra pemerintah dalam menjaga kawasan konservasi.

Gunung Ciremai sendiri merupakan kawasan penting secara ekologis, menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati dan sumber air bagi wilayah Cirebon, Kuningan, dan Majalengka.

Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat bukan hanya persoalan keadilan, tetapi juga kunci bagi keberhasilan konservasi jangka panjang.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa model konservasi berbasis masyarakat lebih efektif dibanding pendekatan eksklusif.

BACA JUGA:BRI Kembali Gelar Pelatihan Ekspor, Tingkatkan Daya Saing UMKM Tembus Pasar Global

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait