Wildan Mauludin, Petani Muda Kuningan: "Saya Bukan Simbol, Saya Bukti Nyata Regenerasi Tani"
Di tengah kekhawatiran tentang minimnya regenerasi petani, sosok Wildan Mauludin hadir sebagai jawaban yang tak terbantahkan.--
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM – Di tengah kekhawatiran tentang minimnya regenerasi petani, sosok Wildan Mauludin hadir sebagai jawaban yang tak terbantahkan.
Lahir di Dusun Manis, Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, pemuda ini memilih jalur hidup yang jarang ditempuh oleh generasi sebayanya—ia kembali ke desa, dan mengabdikan diri sebagai petani.
Langkah Wildan tidak hanya sekadar kembali mencangkul tanah, tapi juga menantang stigma yang sering melekat pada alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dianggap hanya menjadi “hiasan proyek.”
“Saya sendiri yang mengoperasikan combine harvester saat panen. Saya paham cara pakainya, perawatannya, bahkan saya pinjamkan ke petani lain. Ini bukan soal gaya, tapi strategi. Panen jadi lebih murah, hasilnya meningkat sampai 30 persen,” jelasnya dengan mantap.
BACA JUGA:BRI Perluas Akses Pembiayaan Rumah Subsidi, Realisasi Program 3 Juta Rumah Melalui Penambahan Kuota
Tak berjuang sendirian, Wildan bersama para petani muda lainnya membentuk komunitas berbasis pemberdayaan.
Mereka rutin mengikuti sekolah lapang, pelatihan wirausaha tani, digitalisasi pertanian, hingga literasi keuangan.
Fokus mereka tak hanya pada produksi, tetapi juga memahami rantai pasok, akses pasar, dan kesinambungan usaha tani.
“Saya ajak anak-anak muda dari desa lain untuk ikut terlibat. Regenerasi tak bisa berdiri sendiri. Harus ada ruang untuk tumbuh, dan kepercayaan dari lingkungan,” ungkapnya.
BACA JUGA:KTH Silihwangi Majakuning Kolaborasi Bersama Kampus, Pilar Rakyat Lestarikan Ciremai
Atas konsistensinya, Wildan kini masuk dalam tiga besar finalis Petani Milenial Tanaman Pangan Terbaik se-Jawa Barat.
Setelah melewati tahapan verifikasi lapangan, ia kini tinggal menunggu pengumuman resmi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
