Raih Penghargaan Kepala SLB Dedikatif Nasional, Ini Momen Manis Kokoy Kurnaeti Bareng Presiden Prabowo

Raih Penghargaan Kepala SLB Dedikatif Nasional, Ini Momen Manis Kokoy Kurnaeti Bareng Presiden Prabowo

Kepala SLBN Taruna Mandiri Kabupaten Kuningan, Kokoy Kurnaeti bersama Presiden Prabowo Subiyanto usai menerima penghargaan Kepala SLB Dedikatif tingkat nasional. (Dokumen) --

Keberhasilan Kokoy menjadi semakin bermakna ketika melihat konteks kompetisi. Sebagai seorang pemimpin dengan disabilitas netra, ia bersaing sejajar dengan para kepala sekolah non-disabilitas dari seluruh Indonesia.

Capaian ini menjadi bukti bahwa kapasitas profesional tidak ditentukan oleh keterbatasan fisik, melainkan oleh komitmen, visi, dan dedikasi..

BACA JUGA:Rangkaian Perayaan HUT KORPRI di Kabupaten Kuningan Hingga 1 Desember 2025

BACA JUGA:Sosok Ayah Bupati Kuningan di Mata Kader PKB

Melalui rekam jejaknya, Kokoy mematahkan stigma bahwa penyandang disabilitas tidak dapat menempati posisi strategis dalam dunia pendidikan. Justru sebaliknya, ia membuktikan bahwa inklusivitas dapat berjalan seiring dengan prestasi.

Puncak Penghargaan di Istora Senayan

Momentum bersejarah itu tiba pada 27 November 2025, ketika nama Kokoy Kurnaeti diumumkan sebagai Juara 2 Nasional Kepala SLB Dedikatif dalam upacara penganugerahan di Istora Senayan Jakarta.

Acara yang disiarkan langsung melalui sejumlah stasiun TV nasional, dan kanal YouTube Ditjen Kemdikdasmen tersebut menjadi saksi pengakuan nasional atas dedikasi yang telah ia bangun.

Tidak hanya menerima penghargaan, Kokoy pun memperoleh kehormatan duduk sejajar dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Penyegaran, Bupati Kuningan Rotasi 21 Kepala UPTD Puskesmas

BACA JUGA:Kepala Daerah Perbatasan dan KPK Kumpul di Kuningan, Ini yang Dibahas

Pada kesempatan tersebut, Presiden secara langsung menyematkan Lencana Kehormatan Presiden, sebuah penghargaan yang hanya diberikan kepada pendidik yang dianggap memberi kontribusi signifikan bagi pendidikan nasional.

Dalam rangkaian acara tersebut, Kokoy turut mempersembahkan Batik Muning Cerme kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Abdul Mu’ti.

Karya batik ini merupakan hasil kreasi guru dan siswa tunarungu SLBN Taruna Mandiri—sebuah simbol bahwa peserta didik berkebutuhan khusus pun dapat menghasilkan karya dengan nilai estetika dan keahlian tinggi.

Melalui persembahan ini, Kokoy menegaskan bahwa vokasional bukan sekadar mata pelajaran, tetapi jembatan bagi siswa untuk mengenali identitas dan potensi diri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: