Kesaksian Warga Tentang Penyebab Pohon Beringin Usia 300 Tahun Roboh di Majalengka

Kesaksian Warga Tentang Penyebab Pohon Beringin Usia 300 Tahun Roboh di Majalengka

Penampakan pohon beringin yang sudah berusia ratusan tahun, mendadak roboh. Lokasi di Desa Pajajar, Majalengka.-Baehaqi-Radar Majalengka

Didi menyebutkan, bahwa pohon tersebut usianya sudah lebih dari 300 tahun

Kabarnya, ditanam atau bahkan sudah ada sejak kuwu atau kepala desa pertama di Pajajar yakni, Uwo Dinklong sekitar tahun 1650-an.

Jadi, bisa dibilang pohon ini punya nilai sejarah untuk warga di Desa Pajajar, karena sudah ada sejak zaman leluhur mereka.

BACA JUGA:Bojan Hodak Absen Latihan Persib Bandung, Igor Tolic Buka Suara Soal Rumor ke Timnas Indonesia

"Kalau kata orang tua dulu sih, pohon ini sudah ada dari zaman leluhur warga Pajajar. Tapi dari dulu akarnya itu sudah hilang, jadi cuma ditahan sama serabutnya saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Majalengka, Reza Permana mengungkapkan, peristiwa tersebut menyebabkan beberapa kerusakan di sekitar lokasi.

Terdapat 1 rumah rusak ringan, 1 kios rusak berat, dan 1 tiang listrik roboh.

"Kejadiannya malam dan memang ada beberapa kerusakan di sekitar lokasi. Kita membantu pembersihan," tuturnya.

Selain mengakibatkan kerusakan, pohon beringin berukuran besar tersebut membuat jalan kabupaten ruas Rajagaluh - Garawastu terputus. Namun setelah ditangani, kembali normal pada Rabu, 12 November 2025.

BACA JUGA:Kapasitas Stadion Bishan 6.000 Kursi, Bobotoh Hanya Diberi Jatah 120 Tiket

"Pembersihan sudah dilakukan dan jalan sudah bisa dilalui kembali sejak sekitar pukul 1 siang," tambah Reza.

Penanaman Pohon Pengganti

Sementara itu, warga setempat juga berencana untuk kembali menanam pohon beringin di lokasi yang sama sebagai pengganti.

Karena keyakinan warga yang memiliki keterikatan sejarah dan penghormatan pada leluhur, rencananya akan ada upacara untuk penanaman pohon kembali.

“Kami sudah koordinasi dengan tokoh masyarakat, ulama, dan tokoh adat. Akan ada penanaman pohon pengganti agar bisa menjadi sejarah baru bagi anak cucu ke depan,” ujar Didi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: