Nuzul Rachdy Terpilih Sebagai Ketua DPC PDI Kuningan

Nuzul Rachdy Terpilih Sebagai Ketua DPC PDI Kuningan

Pelaksanaan Konfercab PDIP di Kota Tasikmalaya, menetapkan kembali Nuzul Rachdy sebagai Ketua PDIP Kuningan untuk lima tahun mendatang.-Istimewa-Radar Kuningan

TASIKMALAYA, RADARKUNINGAN.COM - Melalui Konferensi Cabang (Konfercab), Nuzul Rachdy kembali ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kuningan untuk lima tahun mendatang.

Konfercab untuk memilih Ketua DPC PDIP Kuningan, digelar di Kota Tasikmalaya, Senin 8 Desember 2025 kemarin.

Dalam Konfercab tersebut, nama Nuzul Rachdy kembali melanjutkan tongkat kepemimpinan sebagai Ketua PDIP Kuningan hingga 2030 mendatang.

Keputusan tersebut menjadi bagian dari rangkaian penetapan kepengurusan PDIP di sejumlah daerah Priangan Timur, sekaligus menegaskan arah konsolidasi partai menuju periode politik baru.

Dalam forum tersebut, DPP dan DPD Partai menetapkan sejumlah formasi baru DPC di berbagai wilayah.

BACA JUGA:Orang Tua Korban TPPO asal Desa Galaherang Lapor Bareskrim Polri

Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran, Kota Banjar, Garut, Ciamis hingga Kuningan, tengah mencari sosok baru untuk ditetapkan menjadi calon ketua.

Dari Kabupaten Kuningan, nama Nuzul Rachdy kembali naik sebagai sosok yang dipercaya memimpin roda organisasi.

Nuzul, yang kini juga menjabat Ketua DPRD Kuningan, melanjutkan estafet kepemimpinan pasca wafatnya almarhum H Acep Purnama. Tokoh yang selama ini menjadi figur penting PDIP Kuningan.

Penetapan tersebut sekaligus menjadi penegasan bahwa struktur internal PDIP di Kuningan masih solid meskipun harus menghadapi tantangan besar setelah Pemilu 2024.

Dalam keterangannya, Nuzul Rachdy mengakui bahwa lanskap politik saat ini jauh lebih dinamis dibandingkan periode 2019. 

BACA JUGA:Thom Haye-Beckham Putra Resmikan PSSI Awards 2026, Ini Daftar Pemain yang Masuk Kategori

Banyak perubahan terjadi, terutama dalam distribusi jabatan publik yang sebelumnya banyak diisi oleh kader PDIP baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Secara realistis, situasinya tidak sama seperti 2019. Waktu itu, PDIP memiliki kekuatan struktural yang besar di berbagai jabatan publik. Sekarang komposisinya berubah, dan ini menjadi tantangan tersendiri," ungkap Nuzul.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: