Desa Cibulan Kembali Tanam Kedelai di Eks Galian Pasir
KUNINGAN – Usai mendapatkan prestasi gemilang sebagai juara 1 tingkat Jawa Barat dalam kategori lomba desa berprestasi, Desa Cibulan Kecamatan Cidahu terus melakukan pemberdayaan dengan kembali menanam kedelai di lahan eks galian pasir, kemarin (27/8). Hadir dalam kesempatan tersebut Dr Ir Maman Suherman MM selaku penanggung jawab UPSUS Pajale Kementerian Pertanian RI Wilayah Provinsi Jawa Barat, Perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Cirebon, Plt Kepala Dinas Pertanian Kuningan Ir H Dodi Nurohmatudin, Camat Cidahu Rusmiadi SSTP MSi, Kapolsek, Danramil, pejabat Pemdes, kelompok tani serta masyarakat Desa Cibulan. Bahkan hadir pula Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda SH MSi sekaligus ikut melakukan penanaman tanaman kedelai di lahan eks galian pasir yang kini mendapat sorotan nasional itu. Kepala Desa Cibulan Iwan Gunawan SIP menuturkan, penanaman kedelai di bekas galian pasir merupakan yang kesekiankalinya dilakukan, karena mendapat kepercayaan dari Kementerian Pertanian RI. Kegiatan menanam kedelai di desanya yang kini menjadi salah satu komoditi unggulan tersebut, merupakan hasil jerih payah seluruh pihak, termasuk pemerintahan desa dan warga Cibulan itu sendiri. “Alhamdulillah kami bisa menanam lagi kedelai di lahan bekas galian pasir. Ini adalah kepercayaan yang kami terima dari Pemerintah Pusat, dari Kementerian Pertanian RI. Mudah-mudahan bisa terus berlanjut, dan ini pula sebagai salah satu yang dinilai sehingga kami kemarin menjadi juara pertama lomba desa tingkat Provinsi Jawa Barat dan harapan 2 tingkat nasional,” kata Iwan. Sementara itu, Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi mengatakan, pembangunan pertanian merupakan salah satu kegiatan yang sangat strategis untuk mendorong perekonomian kerakyatan. Selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, juga sebagai penghasil devisa yang dapat diandalkan serta dapat menyerap tenaga kerja cukup besar. Menurut Edo, panggilan Wabup, dengan luas bahan baku sawah mencapai 26.323 Hektare, Kabupaten Kuningan sangat potensial untuk menjadi Kabupaten Pertanian. Pada tahun 2018 produksi padi di Kabupaten Kuningan mencapai 367.357 ton, jagung 14.778 ton dan kedelai 1.342 ton. “Kondisi ini tentunya belum dirasa maksimal, perlu terus ditingkatkan, terlebih pada komoditas kedelai yang masih rendah karena untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai di Kabupaten Kuningan membutuhkan 500-600 ton/bulan,” katanya. Saat ini, lanjut Edo, Kabupaten Kuningan masih mengandalkan kedelai dari luar/import. Oleh karena itu, salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan akan kedelai tersebut, perlu memanfaatkan lahan-lahan yang tidak produktif menjadi lahan produktif seperti di Desa Cibulan yang dapat menyulap lahan eks galian pasir menjadi lahan produktif untuk pertanian kedelai. “Saya sangat mengapresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Kepala Desa Cibulan yang mengubah lahan eks galian C menjadi lahan produktif dengan ditanami kedelai,” ungkap Wabup. Wabup juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian RI yang telah memberikan bantuann pada tahun 2018-2019 diantaranya bantuan benih gogo sawah, kedelai 200 hektare, bantuan rehab jaringan irigasi 1000 hektare, hand traktor 80 unit, pompa air 90 unit, cultivator 3 unit, traktor roda 4 3 unit, dan hand sprayer 291 unit. Menurutnya, Desa Cibulan yang mampu mengubah lahan eks galian c menjadi lahan pertanian dan perkebunan merupakan salah satu contoh Desa Pininjul. Hal ini tentunya sejalan dengan Visi Kuningan, Ma’mur, Agamis dan Pinunjul berbasis desa tahun 2023. “Ke depan semua desa di Kabupaten Kuningan dapat mengembangkan potensi yang ada didesanya, untuk nantinya didorong oleh Pemeritah Kabupaten Kuningan menjadi desa pinunjul, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dengan cepat,” harap Edo. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: