Sembilan Naga Calon Eselon II Siap Ikut Open Bidding
KUNINGAN-Sejumlah jabatan kepala satuan kerja perangkar daerah (SKPD) yang kosong lantaran ditinggal pensiun, mendapat incaran dari pejabat eselon III Pemkab Kuningan. Mereka malah menyatakan kesiapan bersaing jika kemudian Bupati H Acep Purnama menerapkan system open bidding bagi pejabat eselon III yang ingin promosi ke eselon II. Para pejabat tersebut juga tidak keberatan kalau pada akhirnya bupati tetap menggunakan pola lama yakni penunjukan secara langsung. Beberapa SKPD yang kosong itu antara lain Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas PUPR, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Dinas Pertanian, Bappeda, dan Inspektorat. Sedangkan satu SKPD lainnya yang akan kosong adalah Sekretaris DPRD. Mulai 1 Oktober mendatang, Sekretaris DPRD, H Suraha SE MSi purna tugas. Jabatan yang akan ditinggalkan oleh Suraja semakin menambah daftar panjang peluang bagi eselon III untuk promosi. Pemerhati politik, Ruli Saepuloh menganalisa jika sistem open bidding akan membuat persaingan untuk promosi cukup ketat. Setiap pejabat eselon III tentu ingin terbawa promosi dan mempersiapkan diri menghadapi open bidding. “Saya kira masing-masing pejabat eselon III sudah menyadari kemampuannya. Nah jika kemudian system open bidding jadi diterapkan oleh bupati, ini akan menjadi pertarungan yang seru. Kenapa? Ya karena latar pendidikan pejabat itu berbeda-beda,” katanya. Dari catatannya, ada sembilan kepala bagian (Kabag) yang berada di lingkup setda sangat berpotensi untuk promosi dan menduduki jabatan eselon III. Antara lain Kabag Ekonomi, Dr H Toto Toharudin MPd yang menjabat Kabag Ekonomi, Trisman Supriatna SPd MPd, Kabag Pembangunan, Kabag Tata Pemerintahan Drs H dudi Fahrudin MSi, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa, U Kusmana SSos MSi, Kabag Umum Guruh Zulkarnaen Iriawan MSi, Kabag Humas Dr Wahyu Hidayah MSi, Kabag Ogranisasi Drs Agus Masuki MSi, Kabag Kesra Toni Kusumanto MSi, dan Kabag Hukum H Budi Alimudin. Menurut Ruli, kesembilan naga ini sudah bersiap menghadapi persaingan open bidding. Terlepas nantinya akan menempati posisi kepala SKPD mana, tergantung dari hasil open bidding. “Saya lebih suka menyebutnya dengan Sembilan Naga lantaran mereka berada di gedung putih. Tapi Sembilan Naga ini tak boleh leha-leha. Sebab pejabat eselon III yang berada di luar gedung setda, tentu akan melakukan perlawanan sengit. Jadi, peluang semua eselon III untuk promosi ke eselon II ya fifty-fifty. Dan ini akan menarik untuk dianalisas ke depannya,” sebut dia. Soal kesiapan open bidding diutarakan oleh Kabag Ekonomi Dr H Toto Toharuddin MPd. Dia mengaku siap untuk menjalani open bidding jika memang bupati memilih system itu bagi eselon III yang ingin promosi. “Kalau memang nanti sustemnya open bidding, mau tidak mau harus siap. Dan saya sendiri tidak masalah kalau harus melalui open bidding. Pada prinsipnya, saya menyerahkan sepenuhnya kepada pak bupati selaku user akan menggunakan system apa bagi eselon III untuk promosi,” ujarnya diamini para kepala bagian (Kabag) lainnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: