Stasiun Bintangot Fokus untuk Penelitian Edelweis

Stasiun Bintangot Fokus untuk Penelitian Edelweis

KUNINGAN-Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) tengah menyiapkan stasiun Bintangot di Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, sebagai pusat penelitian dan pengembangan tanaman bunga abadi edelweis. Kepala BTNGC Kuswandono mengatakan, hal tersebut dilakukan menyusul dimulainya budi daya tanaman bunga edelweiss secara masal di kawasan Buper Cidewata, Kabupaten Majalengka. Menurut Kuswandono, ini dilakukan dalam rangka mengembangkan tanaman bunga edelweiss yang keberadaannya ternyata tidak hanya tumbuh di kawasan puncak Ciremai, melainkan ditemukan habitat bunga abadi tersebut juga di ketinggian di bawah 2.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl) yaitu di sekitar kawasan Buper Cidewata. \"Setelah pengembangan bunga edelweiss di kawasan Buper Cidewata, Majalengka, in, kami sudah merencanakan pula pengembangan tanaman bunga edelweiss di Kabupaten Kuningan tepatnya di Stasiun Bintangot di Desa Seda, Kecamatan Mandirancan. Di sana akan lebih diutamakan untuk kebutuhan penelitiannya sedangkan untuk edukasi dan konservasi difokuskan di kawasan Buper Cidewata yang masuk wilayah Majalengka,\" ungkapnya kepada Radar Kuningan. Kuswandono menerangkan, ada empat jenis tanaman edelwiss yang tumbuh subur di kawasan puncak Ciremai yaitu Anaphalis longifolia, Anaphalis javanica, Anaphalis maxima, dan Anaphalis viscida. Namun dari empat jenis tersebut ada dua yang mungkin dikembangkan karena bisa tumbuh di kawasan yang mempunyai ketinggian di bawah 2.000 Mdpl. \"Yang sedangkan kita kembangkan di Cidewata adalah dua jenis edelweiss Javanica dan longifolia karena bisa tumbuh adaptif dan terbukti bisa tumbuh di Cidewata yang mempunyai ketinggian 1.000 Mdpl. Sedangkan untuk jenis maxima dan Viscida hanya tumbuh di kawasan puncak dengan ketinggian 2.000 hingga 3.000 Mdpl. Kita juga sudah coba kembangkan di daerah Bukit Seribu Bintang (BSB) dan benar tumbuh, namun sayang ikut hangus akibat kebakaran tahun lalu,\" ujar Kuswandono. Oleh karena itu, Kuswandono mengungkapkan, dengan menjadikan kawasan stasiun Bintangot sebagai pusat penelitian edelweis diharapkan penanganannya akan lebih fokus. Sedangkan di Buper Cidewata sebagai kawasan edukasi dan konservasi, diharapkan ke depan akan lebih berkembang baik untuk peningkatan populasi maupun dari sisi komersil. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: