4 Incumbent Bertahan di Mandirancan

4 Incumbent Bertahan di Mandirancan

KUNINGAN-Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 di Kabupaten Kuningan digelar Minggu (3/11) kemarin. Diantaranya digelar di 10 desa di Kecamatan Mandirancan. Delapan kepala desa incumbent kembali mengikuti pilkades, dan empat diantaranya bertahan sedangkan empat lainnya tersingkir. Sedangkan di dua desa lainnya incumbent tidak mencalonkan. Empat incumbent yang bertahan adalah kades Mandirancan Didi Asmadi, yang memperoleh 754 suara (41,52%) dari total 1.816 suara sah. Sementara calon lainnya yakni Parsudi dan Maolana hanya meraih 588 suara (32,38%) dan 474 suara (26,10%). Incumbent lainnya yang bertahan adalah kades Pakembangan Jaenudin dengan raihan 486 suara (51,32%), mengungguli Dede Supriatna SH yang meraih 461 suara (48,68%). Dua kades incumbent lainnya yang bertahan yakni kades Randobawagirang dan kades Kertawinangun. Dudung Rifai melanjutkan masa kerja periode kedua di Randobawagirang setelah menang mutlak dengan raihan 581 suara (66,32%). Sedangkan di Kertawingangun, Darus Semiru unggul atas Senang Setiana dengan jumlah 733 suara (52,81%). Kades Mandirancan Didi Asmadi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mempercayainya untuk kembali memimpin Desa Mandircanan. Dirinya menegaskan akan melanjutkan program pembangunan, dan membawa Mandirancan lebih baik khususnya di bidang sumber daya manusia dan ekonomi. “Jabatan ini amanah, dan saya akan melaksanakannya melalui sinergi dengan masyarakat. Tugas ke depan semakin berat, dan tanggung jawab ini akan kami emban bersama para perangkat desa serta dukungan penuh masyarakat,” tegas Didi. Jika empat incumbent bertahan, empat incumbent lainnya meraih hasil sebaliknya. Incumbent yang gagal melanjutkan kepemimpinan di periode kedua di Kecamatan Mandirancan yakni Kades Nanggela, Kades Nanggerangjaya, Kades Trijaya, dan Kades Randobawailir. Kades Nanggela, Nana meraih 555 suara (32,06%) dan hanya terpaut 9 suara dari kades terpilih, Daman yang meraih 564 suara (32,58%). Di Nanggerangjaya yang hanya 325 suara sah, Memed Mahmedi meraih 243 suara (74,77%) dan mengungguli incumbent Rukmadi Wirya SH yang hanya meraih 82 suara (25,23%). Kades Trijaya terpilih yakni Wihanto meraih 335 suara (51,38%), mengungguli empat calon lainnya khususnya incumbent Eddy Syukur yang hanya meraih 124 suara (19,02%). Incumbent terakhir yang gagal adalah Kades Randobawailir Toto Suharto yang hanya meraih 599 suara (27,76%) dan jauh tertinggal dari raihan kades terpilih yakni Badri yang meraih 934 suara (43,28 persen). Sedangkan Kades Seda dan Sukasari yang bertetangga, merupakan kades terpilih tanpa bersaing dengan incumbent. Suharsa Hendrawan menjadi kades Seda terpilih setelah unggul 13 suara atas Cicih Munasih. Suharsa meraih 571 suara (40,81)) sementara Cicih hanya meraih 558 suara (39,89). Sementara Kades Sukasari, Nana Lukmana SIP merupakan pensiunan PNS di Kota Tangerang Banten. Nana Lukmana meraih 539 suara (41,08%) mengungguli Drs H Panca Unara yang meraih 450 suara (34,30%). Nana Lukmana mengaku setelah pension di Tangerang dan kembali ke kampung halaman, memang berniat untuk membangun tanah kelahirannya tersebut. “Kalau hanya sekedar permintaan masyarakat, mungkin alas an itu terlalu naïf. Tapi saya melihat memang ada yang salah dengan sistem manajemen pemerintahan di Sukasari, dan saya bertekad memperbaikinya demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Nana. Selain manajemen desa, Nana juga bertekad meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan fokus pembangunan infrastruktur khususnya jalan tembus dari lingkungan Cimalati ke pusat pemerintahan Desa Sukasari. Selama ini, warga lingkungan Cimalati harus melewati Desa Nanggela dan Mandirancan jika ada urusan ke balai Desa Sukasari. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: