Gawat! Daerah Krisis Air Bersih Bertambah jadi 19 Desa

Gawat! Daerah Krisis Air Bersih Bertambah jadi 19 Desa

KUNINGAN-Jumlah daerah yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini terus bertaham menjadi 19 desa di 10 kecamatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengungkapkan, ada penambahan empat desa baru yang mengalami krisis air bersih sejak sepekan terakhir. Adapun 19 desa yang mengalami sulit air bersih terdiri dari Desa Cihanjaro, Simpayjaya, Segong dan Sukasari di Kecamatan Karangkancana, Desa Cimahi dan Cileuya di Kecamatan Cimahi, Desa Baok dan Ciwaru di Kecamatan Ciwaru, Desa Cibulan, Cihideung Girang dan Legok di Kecamatan Cidahu,  Desa Kertawana, Partawangunan dan Kalimanggis Wetan di Kecamatan Kalimanggis, Desa Mekarjaya di Kecamatan Ciawigebang dan Desa Jambugeulis di Kecamatan Cigandamekar, Desa Bendungan di Kecamatan Lebakwangi, Cipedes Kecamatan Ciniru dan Desa Sukarasa Kecamatan Darma. \"Empat desa yang terbaru adalah Desa Cihideung Girang di Kecamatan Cidahu, Desa Bendungan di Kecamatan Lebakwangi, Desa Cipedes di Kecamatan Ciniru dan Desa Sukarasa Kecamatan Darma. Total hingga saat ini sudah 19 desa di 10 kecamatan yang terdampak kekeringan serius dan sudah kami tangani dengan mengirimkan air bersih secara kontinyu,\" ungkap Agus kepada Radar, kemarin. Diakui Agus, sebenarnya daerah yang melaporkan mengalami kekeringan jumlahnya lebih banyak dan tengah dalam proses assesement anggotanya. Tidak menutup kemungkinan, kata Agus, apabila hujan tidak segera turun dalam waktu dua pekan ke depan jumlah daerah kekeringan masih akan bertambah. \"Daerah kekeringan yang sudah kami kirim bantuan air bersih memang di sana sudah tidak lagi ditemukan sumber air baik dari sumur maupun aliran sungai terdekat. Oleh karena itu satu-satunya solusi adalah dengan mengirimkan air bersih menggunakan tanki,\" ujar Agus. Semua daerah yang terdampak kekeringan tersebut, lanjut Agus, telah dilaporkan kepada instansi terkait yaitu Dinas PUPR dan juga PDAM untuk dicarikan solusi untuk menghadapi musim kemarau yang akan datang. Salah satu yang sudah menjadi bahan perencanaan, kata Agus, adalah rencana PDAM menambah instalasi ledeng ke daerah-daerah rawan kekeringan tersebut. \"Salah satunya untuk daerah Ciawigebang dan Cidahu, direncanakan ada penambahan instalasi pipa PDAM yang sumber airnya dari Cibulan Jalaksana. Untuk teknisnya, PDAM yang lebih tahu,\" ujar Agus. Untuk penanganan darurat bencana kekeringan saat ini, lanjut Agus, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan banyak instansi seperti PDAM, Baznas, Polres, Korpri dan berbagai instansi serta komunitas untuk pendistribusian air bersih ke daerah krisis tersebut. Agus menyebutkan, hingga saat ini sudah 1,7 juta liter air bersih didistribusikan ke daerah-daerah terdampak kekeringan. \"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pengiriman air bersih ke desa terdampak kekeringan. Kami juga masih membuka partisipasi aktif instansi ataupun komunitas termasuk para pemilik usaha air baku untuk berpartisipasi membantu saudara kita yang mengalami kesulitan air bersih. Insya Allah, kebaikan ini akan menjadi amal jariyah yang akan mengalir hingga hari akhir nanti,\" pungkas Agus,” (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: