Tolak Galian C, Warga Luragung Landeuh Bagikan Masker Gratis

Tolak Galian C, Warga Luragung Landeuh Bagikan Masker Gratis

KUNINGAN-Untuk kesekian kalinya Warga Desa Lurgaung Landeuh, Kecamatan Luragung, menggelar aksi unjuk rasa memprotes aktivitas galian pasir yang sudah beroperasi sekitar satu bulan, Selasa (10/12). Berbeda dengan aksi sebelumnya, kali ini warga menyampaikan protesnya dengan melakukan aksi damai membagikan masker gratis kepada warga yang melintas di jalan desa. Aksi ini sebagai bentuk protes atas dampak yang ditimbulkan dari aktivitas lalu lalang kendaraan truk pengangkut pasir yang menyebabkan polusi udara dan kerusakan jalan. Aksi protes yang diikuti para ibu rumah tangga ini pun sempat diwarnai aksi seru kaum hawa tersebut menyoraki setiap kendaraan truk pasir yang melintas. ”Kami akan terus berjuang menghentikan proyek galian pasir di desa kami. Kekhawatiran kami selama ini sudah mulai dirasakan sekarang. Baru sebulan proyek galian pasir berjalan, kami sudah merasakan dampaknya seperti polusi udara, jalan rusak dan kebisingan yang ditimbulkan dari aktivitas penambangan sangat mengganggu warga,\" ungkap Iwan Kuriawan selaku koordinator aksi kepada Radar Kuningan. Atas kondisi ini, Iwan berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengkaji ulang keberadaan galian pasir tersebut. Iwan khawatir, kondisi ini jika didiamkan akan semakin berdampak buruk terhadap kelangsungan hidup warga Desa Luragung Landeuh. \"Warga di Dusun Wage yang sekarang merasakan dampak langsung dari aktivitas penambangan pasir tersebut. Karena mereka bekerja mulai pukul dua dini hari. Suara bising yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan sangat mengganggu warga yang sedang istirahat,\" ujar Iwan. Dikatakan Iwan, selain dampak polusi udara dan suara yang ditimbulkan, galian pasir tersebut juga mengancam keberadaan mata air yang selama ini memasok kebutuhan hidup warga dan juga aliran irigasi pertanian. Warga khawatir, aktivitas galian pasir akan berdampak pada hilangnya sumber air warga Luragung Landeuh yang berdampak pada kelangsungan pertanian di wilayah tersebut. \"Kami berharap, aksi kami ini bisa didengar dan diperhatikan oleh pemerintah. Jika ternyata aksi kami ini masih dianggap angin lalu, maka kami siap menggelar aksi lebih besar lagi setelah ada kepala devinitif disahkan dan seterusnya sampai galian pasir tersebut ditutup untuk selama-lamanya,\" tegas Iwan. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: