DPC PPP Gelar Mukercab

DPC PPP Gelar Mukercab

KUNINGAN–Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kuningan menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) di RM Lembah Ciremai (LC), Jalan Raya Cilowa-Kramatmulya, Sabtu (4/1). Acara sekaligus Tasyakuran Harlah ke-47 partai berlambang Kakbah tersebut, diikuti oleh pengurus DPC PPP, ketua dan sekretaris PAC, para anggota Fraksi PPP DPRD Kuningan, sejumlah sesepuh PPP Kuningan, serta undangan lainnya. Hadir pula dalam pembukaan acara, Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi mewakili Bupati H Acep Purnama SH MH. Plt Ketua DPC PPP Kabupaten Kuningan Arya Permana Graha mengungkapkan, dalam Mukercab I PPP ini pihaknya akan fokus menata serta membesarkan PPP di Kuningan. “Sejauh ini pasca penetapan kabinet, PPP tetap menjadi bagian dari pemerintah. Kini tak ada lagi yang namanya 01-02, yang ada hanya Persatuan Indonesia,” ungkapnya didampingi Ketua Fraksi PPP DPRD Kuningan dr H Toto Taufikurohman Kosim, saat memberikan keterangan persnya di hadapan para wartawan. Selain penataan organisasi, lanjut Arya, ia bertekad akan terus mengadakan konsolidasi organisasi, termasuk penataan regenerasi kepemimpinan (DPC PPP Kuningan, red). Arya optimistis PPP di Kuningan ke depan akan semakin besar, terlebih itu telah dibuktikan dengan naiknya perolehan kursi legislatif dari 3 menjadi 4, sehingga menjadi satu fraksi. “Di Kuningan banyak sekali kader-kader (PPP) potensial untuk bisa meneruskan apa yang telah dicita-citakan partai, sehingga PPP menjadi partai yang besar. Hal itu telah dibuktikan dengan perolehan suara di pemilihan legislatif kemarin,” ujar Arya. Sementara itu, dalam pembukaan, Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi mengatakan, peran parpol telah banyak memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi sistem perpolitikan nasional, terutama dalam kehidupan bermayarakat Indonesia yang dinamis. Sehingga hal itu berpengaruh besar terhadap peningkatan kualitas demokrasi serta kinerja sistem politik hingga ke daerah. “Oleh karena itu, kami berharap peran parpol perlu ditingkatkan kapasitas dan kinerjanya dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat. Melalui Muskercab PPP ini, kami mengucapkan selamat di Harlah PPP yang ke-47. Ke depan semoga PPP menjadi parpol yang lebih baik lagi, khususnya dalam kehidupan berdemokrasi di Tanah Air kita tercinta ini,” harap Dian. Di tempat yang sama, mantan Caleg PPP Provinsi Jabar Dapil XIII H Yusron Kholid memberikan pandangan bahwa PPP sebagai partai warisan orde baru yang tersisa, adalah  realitas yang tak mudah dibantah. Sebagai parpol warisan ulama sebelum reformasi, tentu sifat kedirian serta wujud pengawalan marwah fardhu terkreasi dengan inovasi kekinian yang dapat lebih mematri ruhul jihad bagi kemaslahatan umat dan bangsa dalam bingkai NKRI. “Klausul almuhafadlatu \'ala qadimishshalih wal ahdu biljadiidil ashlah, merupakan bagian peneguhan kaidah PPP dalam memelihara dan atau mempertahankan suatu produk lama yang baik, serta mengkreasi strategi baru yang lebih baik,” ujar Yusron. Menurut Yusron, adalah suatu realitas bahwa perolehan suara PPP secara nasional mengalami penurunan. Namun tingkat kepercayaan publik terhadap eksistensi masih signifikan. Hal itu berarti meski PPP pada Pileg 2019 mengalami tsunami politik atau musibah sistemik, namun keterwakilan secara berjenjang masih bertahan. Ini semua kata dia, merupakan ujian keluarga besar PPP, baik secara struktural maupun kultural. “Tentu ke depan garis kebijakan para decision maker parpol berlambang Kakbah dengan klaim parpol Islam, patut mensublimir grand desaign program dari pemujaan romantisme kesejarahan sebagai parpol berbasis massa menjadi parpol peneguhan kaderisasi yang lebih luas dan berintegritas, serta miliki ruhul jihad yang jelas, cerdas dan terbuka,” harapnya. Penguatan akar rumput sebagai bagian strategi perjuangan parpol, lanjut mantan Kepala Kemenag Kuningan ini, patut terus terbimbing secara seksama dan bersama, dari struktur partai khususnya di level kabupaten/kota dengan otonomi politik delegatif. Pada tataran otonomi daerah, DPC PPP eloknya lebih bersinergi dengan pemerintahan yang sedang berkuasa, terkecuali pemerintah daerah yang secara nyata tak memasukan program peningkatan kualitas keumatan dengan bagus. “Sinergitas perlu terjamin secara utuh sejauh dapat menguntungkan kiprah PPP dalam mewujudkan masyarakat yang adil dalam kemakmuran, serta makmur dalam bingkai religius,” harapnya lagi. Lebih lanjut Yusron menuturkan, PPP harus mengubah paradigma maupun stigma parpol sepuh dengan merespons semangat kekinian, terlebih memasuki era tekonologi industri 4.0 yang menjadikan media sosial sebagai pola interaksi dan komunikasi yang lebih efektif. Sekalipun demikian, disrupsi kejuangan tidak akan mampu mengubah peran kader sebagai mandataris Tuhan di muka bumi. “Kader PPP tak bagus mempolarisasi diri di ranah komunitas tertentu, karena kader PPP fardhu menjadi rahmatan lil \'alamin, bukan rahmatan lil komponen maupun rahmatan lil vested intetes. Selamat Hari Lahir PPP yang ke-47 Tahun 2020, semoga kedewasaan yang tersemat tetap konsisten merajut stabilitas dan kondusivitas baik internal maupun nasional, khususnya di daerah dengan fokus ikhtiar bersama membangun kemaslahatan umat menuju Indonesia yang maju yang diridai Allah SWT. Ingat, berbeda itu sunah, tetapi berpecah itu tak berkah,” jelasnya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: