Polemik Proyek Terminal Wisata, Bupati Pastikan Penuhi Hak Desa
KUNINGAN-Bupati Kuningan Acep Purnama menyayangkan adanya protes warga Paniis terhadap proyek pembangunan Terminal Wisata Terpadu. Terkait kompensasi, Acep pun meminta warga untuk bersabar karena pembangunannya pun masih berjalan. \"Pembangunan terminal wisata terpadu saat ini sedang berjalan. Terkait ada kekhawatiran desa meminta kepastian status dan kompensasi, saya sebagai bupati pasti akan memberikan hak-hak mereka. Mohon warga bersabar,\" tegas Acep kepada awak media, Rabu (15/11). Menurut Acep, banyak potensi dari Terminal Wisata Terpadu tersebut yang nanti bisa dikelola oleh desa sebagai pemasukan pendapatan desa sekaligus untuk peningkatan ekonomi masyarakatnya. \"Di Terminal Wisata Terpadu nanti akan berdiri kios-kios, mangga kios itu dikelola oleh desa atau Bumdes. Kurang apa saya? Kalau warga menanyakan harga sewa tanah tersebut, itu ada hitungannya. Mau kompensasi Rp100 juta atau Rp1 miliar pun silakan, tapi ada hitungannya,\" tegas Bupati Acep. Terkait tuntutan warga terhadap lahan yang digunakan terminal supaya ditukar guling dengan lahan yang mempunyai kualitas yang sama, Acep mengatakan, silakan warga meminta apapun boleh-boleh saja. \"Namun soal akan dipenuhi atau tidak itu urusan saya,\" ketusnya. Bupati menegaskan, terminal wisata terpadu di Desa Paniis tersebut dibangun bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Terutama dalam hal memajukan pariwisata di Kabupaten Kuningan di wilayah Utara Kuningan yang salah satunya ada di Desa Paniis. \"Jadi tolonglah, jangan menghalang-halangi pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah. Saya nyesek saat mendengar ada warga yang berusaha menghentikan pembangunan terminal terpadu. Kecuali pembangunannya untuk kepentingan saya pribadi silakan diprotes, tapi ini kan untuk kepentingan bersama dan dampaknya juga pada kemajuan desa,\" tutup Acep. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: