Rakortek, Bappeda Tawarkan 6 Isu Strategis Ekonomi 2021
KUNINGAN - Bidang Ekonomi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kuningan mengadakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek)) di aula kantor setempat, kemarin. Seluruh perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dihadirkan tanpa kecuali, untuk membahas berbagai capaian, baik prestasi maupun kegagalan dari target program Pemkab Kuningan 2019. Enam agenda diusung dalam rakortek. Yaitu pembahasan critical issue per sektor, arahan program untuk 2021, upaya bersama penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran, evaluasi terhadap capaian KPI perangkat daerah, mekanisme pengusulan APBD kabupaten, bantuan keuangan provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jadwal perencanaan 2021 dan arahan untuk mapping nomenklatur program, kegiatan, sub kegiatan berdasar Permendagri No 90 Tahun 2019. Rakortek mengangkat tujuh isu strategis yakni, pengurangan pengangguran, penanggulangan kemiskinan, peningkatan investasi daerah, penerapan e-government, pengendalian pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana alam, pengembangan pariwisata berbasis komunitas dan desa serta ekonomi kreatif, terakhir isu peningkatan ketahanan pangan. Rapat dimulai ekspos Bagian Ekonomi terkait pekerjaan rumah ekonomi Kuningan menilik kondisinya saat ini yang belum optimal. Seperti persoalan PDRB per kapita, presentasi penduduk miskin, indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran terbuka, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih terbilang kecil. Satu persatu, hasil program kegiatan SKPD tahun 2019 diekspos, termasuk kesiapan pelaksanaan program kegiatan 2020 hingga rencananya di tahun 2021. Hasilnya banyak pekerjaan rumah setiap SKPD yang harus terpadu dalam menanggulangi setiap persoalan, atau kendala. “Itu semua PR (pekerjaan rumah, red) kita bersama,” tegas Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kuningan Rinekawiati Soelaeman. Untuk mengatasi berbagai persoalan, terutama pengangguran dan kemiskinan yang tidak bisa dipisahkan, Ia menerbitkan enam isu strategis bidang ekonomi 2021. Antara lain, tenaga kerja melalui peningkatan kualitas daya saing angkatan kerja dan kesempatan kerja. Dari sisi pertanian dan ketahanan pangan melalui produktivitas pertanian, daya saing, pemasaran produk dan peningkatan nilai tambah. “Seperti adanya jaminan ketersediaan pangan, jejaring distribusi dan variasi pangan lokal,” sebut Eka, panggilan akrabnya Pada perikanan dan peternakan, tentu penting diperhatikan juga produktivitasnya. Adapun pariwisata harus ada pemanfaatan destinasi Waduk Darma, destinasi lokal, desa wisata, event seni budaya dan produk ekonomi kreatif pendukung wisata. PR besar lainnya adalah pada keharusan pemkab dalam pengguliran industri padat karya, koperasi unggulan, wirausahawan baru, usaha perdagangan berbasis desa. Termasuk tidak kalah penting adalah investasi. Perlu terus digenjot promosi investasi, kemitraan investor dengan desa dan kualitas pelayanan perizinan.(tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: