KH Dodo Syarif Hidayatullah Siap Pimpin MUI

KH Dodo Syarif Hidayatullah Siap Pimpin MUI

KUNINGAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan dikabarkan akan mengadakan musyawarah daerah (musda) untuk menentukan pimpinan baru. Hal ini karena Ketua Umum MUI Kuningan sebelumnya, KH Abdul Aziz Ambar Nawawi telah wafat. Bahkan muncul kabar, Ketua MUI Kuningan KH Dodo Syarif Hidayatullah siap memimpin lembaga MUI Kuningan jika diamanahkan. Sebab peran MUI sangat penting di tengah masyarakat dalam menangkal isu radikalisme. “Hari ini kita boleh bermimpi, tapi pasca musda para pengurus MUI tidak boleh lagi bermimpi-mimpi, semua harus punya komitmen yang sama segera aksi mewujudkan mimpi-mimpinya. Semua itu tergantung dari komitmen pimpinan dan jajaran pengurus MUI yang akan datang,” kata Ketua MUI Kuningan Drs KH Dodo Syarif Hidayatullah MA, Jumat (14/2). Dirinya berharap, agar pelaksanaan Musda IX MUI Kabupaten Kuningan dapat menghasilkan kemaslahatan untuk semua umat. “Jika dalam musda saya mendapatkan amanah untuk menjadi Ketum MUI Kuningan, insya Allah dengan mengucap bismillah dan niat ibadah lillahi ta’ala, saya harus siap mengembannya,” ujarnya. Dia menaruh harapan besar, bahwa pengelolaan organisasi MUI ke depan harus ditangani secara profesional dengan manajemen yang baik dan program yang terukur, jelas dan terjangkau, sehingga mudah dievaluasi capaian secara periodik. “Mengingat masalah umat semakin kompleks, tantangan terhadap agama dan umat semakin nampak, maka MUI harus dikelola secara profesional, dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai, memiliki gedung kantor MUI yang permanen dan menjadi kebanggaan semua,” tegasnya. Menurutnya, MUI sebagai khodimul ummah, maka MUI ke depan harus semakin terbuka lebar untuk umat berkonsultasi dan berkoordinasi. “Jadi dari mana pun datangnya, dari ormas Islam apapun, MUI bagaikan terminal tempat beraneka ragam kendaraan berkumpul, senang rasanya bila semua komponen umat Islam bisa berkumpul bersama di MUI, bisa saling sambung dan mencerahkan, walau berbeda kita tetap nyambung, keberbedaan tak membuat terputusnya silaturahim,” imbuhnya. Selain itu, lanjut dia, peran MUI sebagai khodimul ummah, maka MUI harus semakin mantap mengayom umat khususnya umat Islam. Menjaga umat dari akidah yang menyimpang dan dari pemikiran di luar ajaran Islam, yang kini semakin menantang secara terang-terangan. Semoga ke depan MUI Kuningan harus berani melakukan terobosan-terobosan dalam mencerdaskan umat, terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah seperti mengadakan pendidikan kader ulama dan mengadakan seminar nasional bahkan internasional, tentang berbagai issu keagamaan. “Di kita ada banyak potensi yang mumpuni keilmuannya untuk ditampilkan sebagai narsum internasional mendampingi narsum dari luar,” tuturnya. Oleh sebab itu, tugas ulama adalah melayani umat dan mitra pemerintah. Keduanya ibarat rel kereta api yang sudah diatur arah jalannya, keduanya memanjang beriringan, saling menopang dan saling menguatkan, sehingga nyaman bagi kereta dan penumpang yang berada di atasnya. “MUI mengemban tugas sebagai waratsalul anbiya, yang mempunyai misi rahmatan lil-alamin, amar makruf nahyi munkar, melayani dan menjaga umat serta menjadi mitra umara. Sementara itu umara juga mengemban tugas melayani umat dalam kaitannya dengan bernegara dan berbangsa, serta mengurus dan menjaga negara dari segala gangguan,” pungkasnya. (ags)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: