Sekda: ASN Harus Jadi Agen Kebersihan
KUNINGAN - Rapat Koordinasi (Rakor) Pembinaan Kebersihan dan Keindahan (K3) di Ruang Rapat Linggajati cukup alot, Senin (24/2). Terutama saat membahas persampahan. Sebab ancaman sampah plastik di Kabupaten Kuningan dianggap sudah serius. Saking seriusnya, rakor menghadirkan narasumber Kepala Bidang Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Perukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis, Giyatno atau akrab disapa Mas Magot. Menurut Giyatno, pengelolaan sampah di Kabupaten Ciamis memiliki visi 2020 menuju Ciamis Bebas Sampah, atau zero waste. Sebab itu, Ia coba mengembangkan teknik-teknik pengelolaan sampah. Salah satunya membuat Bank Sampah, sekaligus melakukan pembudidayaan dengan memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) atau Maggot yang diinisiasi oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis sejak Juni 2017. “Selain dapat menangani masalah sampah, keuntungan yang didapatkan melalui pengelolaan sampah berbasis BSF sangat menjanjikan, karena larva BSF yang dipanen tersebut dimanfaatkan sebagai sumber protein untuk pakan hewan,” papar Giyatno. Selain pembudidayaan maggot dari sampah organik, sampah non organik dari rumah tangga juga di kumpulkan dan disetorkan ke Bank Sampah. Sehingga menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat. “Semoga apa yang kami lakukan di Kabupaten Ciamis bisa diimplementasikan di Kabupaten Kuningan. Kami siap berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemkab Kuningan jika dibutuhkan dalam pembahasan persoalan penanganan sampah,” ungkap dia. Sekretaris Daerah Pemkab Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar mengajak kepada seluruh camat untuk bergerak cepat mewujudkan Kabupaten Kuningan bersih. Ia sengaja menghadirkan narasumber asal Kabupaten Ciamis agar pengalamannya bisa memberikan wawasan dan inovasi kepada semua agar segera mengimplementasikannya di kecamatan masing-masing. “Saya berharap, para ASN juga bisa sekaligus menjadi agen kebersihan. Sehingga, perilaku hidup bersih dan sehat ini bisa ditularkan kepada masyarakat. Menurutnya, persoalan sampah ini bukan hanya jadi tanggung jawab dinas lingkungan hidup saja. Tapi, jadi tanggung jawab bersama. Sudah seharusnya, para abdi negara ini menjadi contoh bagi masyarakat,” tegasnya. Selain diikuti seluruh camat, Rakor K3 diikuti oleh ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Kuningan, Dinas Lingkungan Hidup, wakil ketua TP PKK, ketua Dharma Wanita Persatuan serta para kabag di lingkup setda Kuningan.(tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: