Dua Rumah Ambruk, Tebing Sungai Longsor Juga Mengakibatkan Jalan Ambles

Dua Rumah Ambruk, Tebing Sungai Longsor Juga Mengakibatkan Jalan Ambles

KUNINGAN - Hujan lebat, kembali menelan korban properti warga. Di Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu, tepat di Dusun Kliwon RT 02/05, satu unit rumah warga milik Karmidi (55) kembali harus mengalami rusak parah akibat ambruk, Jumat (20/3), sekitar pukul 14.00. Meski tidak menelan korban jiwa, penghuni rumah sebanyak lima jiwa dalam kondisi shock. Apalagi di dalam rumah, ada balita berusia tiga tahun. Guna keselamatan, satu keluarga itu pun diungsikan sementara ke rumah tetangganya yang aman. Selain merelokasi penghuni, barang-barang rumah tangga juga dikeluar pindahkan secara gotong royong. Puluhan warga, aparat desa dibantu koramil, polsek dan para petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, yang tiba di lokasi segera memberikan penanganan rumah ambruk. Seluruh bahan rumah rusak, termasuk puing-puing dibersihkan. Kekompakan mereka, membuat rumah korban berhasil di amankan dari ambruk susulan. Kepada korban, petugas BPBD memberi bantuan tanggap darurat berupa sembako dan lain-lain. Baru reda menangani ambruknya rumah Karmidi, warga kembali dikejutkan oleh pergerakan tanah di jalan desa, masih di Dusun Kliwon, Desa Cieurih, pukul 16.00. Tak lama kemudian, jalan ambles sedalam 1 meter dengan panjang 10 meter dan lebar 3 meter. Diikuti 1 unit rumah bagian dapur milik Karni (45) kembali ambruk, dan 1 rumah milik Kusri (60) dalam kondisi terancam ambruk. Peristiwa itu, diduga kuat akibat terjadinya erosi Sungai Ciberes, tidak jauh dari pemukiman warga Dusun Kliwon. Erosi menyebabkan tebing sungai sepanjang 28 meter dan tinggi 15 meter tersebut, longsor. “Baik dua rumah ambruk dan jalan ambles akibat erosi sungai hingga mengakibatkan ambles dan retak-retaknya jalan di Dusun Kliwon, sudah kita laporkan ke kecamatan, dan dinas terkait,” terang Kepala Desa Cieurih Din Mujahidin, kepada Radar Kuningan. Diakui, penghuni kedua rumah ambruk sudah diantisipasi dengan relokasi ke rumah yang aman. BPBD pun sudah memberikan bantuan sembako. Sebagai penanganan, pemerintahan desa sudah merencanakan pembangunan kembali kedua rumah korban dengan cara swadaya. Hanya kendalanya dana desa guna stimulasi, belum ada pencairan hingga saat ini. “Kendalanya belum ada pencairan dana desa,” keluh Din.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: