Anggaran DPRD Rp2,4 M untuk Covid-19
KUNINGAN – Anggaran DPRD Kabupaten Kuningan sebesar Rp2,4 miliar di-refocusing atau dialihkan untuk pengadaan sembako penanggulangan dampak Covid-19. \"Kurang lebih sebesar Rp2,4 miliar anggaran DPRD yang direfocusing, yang kita alihkan untuk membantu masyarakat tidak mampu,\" kata Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE, usai mendampingi kegiatan bagi-bagi sembako oleh Ikatan Keluarga Istri Anggota Dewan (IKIAD) kepada ratusan ojek online (ojol) dan sopir angkot di halaman gedung DPRD, Selasa (21/4). Dari angka sebesar itu, lanjut Nuzul, yang termasuk inisiatif DPRD mengalihkan empat kegiatan dengan anggaran sebesar Rp1,2 miliar, kemudian dari inisiatif pemda sebesar Rp1,17 miliar. \"Jadi kurang lebih Rp2,4 miliar anggaran DPRD kita refocusing untuk pengadaan sembako dalam rangka penanganan dampak Covid-19,\" ujarnya. Adapun alokasinya, kata Nuzul, yang inisiatif DPRD melalui dua tahap, yakni direalisasikan pada awal Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1441 H. \"Teknisnya kita serahkan ke pemda, yang jelas semuanya untuk sembako. Ini akan digabungkan dengan refocusing yang total APBD Kuningan. Semuanya sekitar Rp20 miliar,\" terang dia. Terpisah, Ketua LSM Geram (Gerakan Rakyat Marginal) Rudi Idham Malik, menyampaikan kritik terhadap Pemkab Kuningan terkait penanganan dampak Covid-19 di Kabupaten Kuningan. Dikatakan, dalam rangka penanganan Covid-19, pemerintah harus lebih memperhatikan semua aspek termasuk para pedagang kecil untuk lebih mengutamakan kepada penguatan ekonomi di bawah. \"Bantuan untuk jaring pengaman sosial lebih baik diberikan dalam bentuk tunai kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa membeli kebutuhan hidupnya sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,\" saran Rudi. Lain halnya dengan kebijakan seperti yang sudah ditentukan, menurut Rudi, akan ada saja masyarakat yang tidak suka mi instan dan kornet. Sehingga jika bantuan itu diberikan secara tunai, maka masyarakat penerima bantuan ini bisa memilih apa yang dibutuhkan. \"Mereka kan bisa beli tempe, tahu, sayuran, ikan asin di warung-warung kecil yang ada di lingkungannya. Di samping itu juga para pedagang kecil akan merasakan imbas positif, karena perputaran uang bisa dirasakan meskipun tidak signifikan,\" sarannya lagi. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: