Warga Binaan Lapas Bikin Masker

Warga Binaan Lapas Bikin Masker

KUNINGAN – Di tengah pandemi Covid-19, Lapas Kelas II A Kuningan memberdayakan warga binaan untuk membuat masker. Dalam sehari, mereka mampu memproduksi masker sebanyak 50 buah. Kalapas Kelas II A Kuningan Gumilar Budi Rahayu menuturkan, pembuatan masker ini karena memanfaatkan mesin jahit yang dimiliki lapas. Sehingga sejumlah warga binaan yang sebelumnya diberi pelatihan menjahit, kini diberdayakan untuk membuat masker. “Jadi kita diperintahkan oleh pimpinan, coba berdayakan warga binaan yang ada di lapas-lapas, bisa nggak membuat APD (alat pelindung diri). Kita mempunyai mesin jahit dan mesin potong, kita tanya ke warga binaan yang bisa menjahit. Pertamanya warga binaan ragu tapi makin ke sini bisa, karena sudah memiliki dasarnya yakni menjahit,” ungkap Gumilar dalam keterangan persnya, Kamis (23/4). Ketika mengawali pembuatan masker, pihaknya memberikan satu masker sebagai contoh. Akhirnya setelah memperhatikan detail masker yang ada, warga binaan dapat memproduksi masker sendiri. “Alhamdulillah seperti yang kita lihat, masker yang dipakai itu adalah produk dari warga binaan. Kita bisa menghasilkan masker dalam satu hari itu sebanyak 50 buah, dan masker-masker ini dipergunakan hanya untuk warga binaan di dalam saja,” ujar dia. Dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga membagikan sebanyak 100 paket sembako kepada warga di sekitar lingkungan Lapas Kelas II A Kuningan. Sembako yang disediakan diberikan secara bertahap, agar tidak menimbulkan kerumunan banyak orang. “Kita berikan secara bertahap, pertama sebanyak 20 orang kemudian berlanjut hingga seluruhnya dibagikan. Ini juga sesuai arahan pimpinan, karena seluruh pelaksana teknis se-Indonesia agar melaksanakan baksos terhadap warga setempat,” ungkapnya. Dia menyebut, jika kegiatan baksos merupakan rangkaian peringatan Hari Pemasyarakatan ke-56 tahun. Puncak peringatan Hari Pemasyarakatan ini akan dilakukan pada 27 April mendatang. “Tadinya kita berencana membagikan sembako ini langsung ke lapangan, namun dengan pertimbangan yang ada berhubung kondisi pandemi Covid-19, kita undang warga untuk datang ke sini agar tertib. Namun jumlah yang diundang juga terbatas hanya 20 orang,” imbuhnya. Pihaknya berharap, bantuan sembako yang diberikan dapat bermanfaat bagi warga setempat. Sebab ditengah pandemi Corona saat ini, cukup banyak aktivitas warga yang terhambat khususnya dari sisi mata pencaharian sehari-hari. “Terima kasih kepada Pak RT yang telah hadir dan mensupport kegiatan baksos kami. Adapun warga yang kita bagikan hanya RT 13 dan RT 14 Lingkungan Wage Kelurahan Purwawinangun, di mana lapas kami berada di lingkungan tersebut,” pungkasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: