Disporapar Tawarkan Tujuh Solusi Strategis Pora

Disporapar Tawarkan Tujuh Solusi Strategis Pora

KUNINGAN- Tujuh solusi strategis ditawarkan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan, dalam membangun Kepemudaan dan Keolahragaan (Pora). Ini terungkap dalam ekspos Potensi Pembangunan Pora di Aula Kantor Disporapar, Rabu (29/4). Tujuh solusi itu, empat solusi untuk pembangunan pemuda. Yaitu membangun kapasitas, pengembangan masyarakat, kesukarelaan dan kemitraan. Semua didasari masalah belum optimalnya organisasi kepemudaan, belum ada pendidikan kepemudaan guna meningkatkan rasa cinta tanah air, dan belum adanya lembaga masyarakat yang mendorong kewirausahaan pemuda. Adapun tiga solusi sisanya untuk membangun olahraga, ialah membangun sinergitas bersama eksekutif, legislatif, dunia usaha dan industri. Adanya zona pembibitan atlet oleh ahli, mendorong kemitraan baik dengan individu, kelompok maupun perusahaan untuk menjadi bapak asuh. “Tiga solusi keolahragaan itu, kita tawarkan karena belum lengkapnya infrastruktur atau saran olahraga, belum ada maping pembibitan atlet dan belum ada bapak asuh bidang olahraga,” terang Kepala Disporapar Kuningan Dr H Toto Toharudin MPd kepada Radar. Dijelaskan, eksplor potensi bidang kepemudaan dan keolahragaan ini guna melahirkan strategi untuk mendorong, bagaimana melakukan pemberdayaan para pemuda. Terutama dalam membangun jiwa entrepreunership pemuda. “Kita punya komitmen kuat untuk mendorong wirausaha pemuda pemula dalam program strategis disporapar ke depan,” tandas Toto. Ini juga sekaligus me-recovery ekonomi, yang terdampak Covid 19. Ia punya keinginan kuat membangun pemuda di Kuningan, apakah yang tergabung di OKP, Karang Taruna, agar mampu menunjukkan jati diri sebagai sosok teladan, yang terus berkarya bagi masyarakat, bagi lingkungan. “Kebetulan, Kuningan sudah memiliki modal Perda Kepemudaan. Ini titik awal disporapar mendorong langkah-langkah strategis untuk pemuda,” ujar dia. Sedangkan di bidang olahraga, Toto mengaku sudah siapkan beragam program dalam pembibitan atlet. Ia ingin Kuningan memiliki satu sekolah, satu atlet. One school, one produk. Itu sudah dilakukan Kota Solo. Sehingga pembibitan terus berjalan. “Saya berharap betul, ini menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya membangun komitmen,” kata Toto.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: