Cegah “Baby Boom” Pasca Pandemi Covid-19

Cegah “Baby Boom” Pasca Pandemi Covid-19

KUNINGAN –  Anjuran #dirumahsaja sepanjang pandemi Covid-19, dikhawatirkan berakibat pada peningkatan pesat angka kelahiran hingga gagalnya program Keluarga Berencana (KB). Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kuningan Trisman Supriatna MPd road show ke setiap UPTD P5A. Diikuti beberapa pejabat teras DP2KBP3A. Baru 7 UPTD disasar yaitu, UPTD Ciniru, Subang, Kramatmulya, Kuningan, Cigugur, Kadugede dan Mandirancan. “Sisanya 11 UPTD, menyusul. Setiap road show, pembinaan, tetap menggunakan protokol pencegahan Covid-19. Pakai masker, jaga jarak,” ujar Trisman, usai road show di UPTD P5A Kecamatan Mandirancan kepada Radar, Rabu (29/4). Road show UPTD sangat penting, guna memberikan solusi kegiatan program KB di era bahaya Covid 19. Ia tidak ingin akibat Covid-19, program KB mandeg. Di sisi lain, terdapat ancaman meningkat pesatnya angka kelahiran karena ada anjuran buat masyarakat untuk #Dirumahsaja. Sehingga mengancam gagalnya program KB. Maka para Penyuluh KB (PKB) di lapangan, disarankan Trisman untuk tetap melakukan pembinaan kepada para kader PPKBD dan Sub PPKBD, juga institusi masyarakat pedesaan melalui WhatsApp Grup. Ataupun melalui video call. Sehingga komunikasi tetap terjaga. “Jaga terus komunikasi. Supaya masyarakat ketika di rumah saja, tetap ingat KB,” kata dia. Bagi para Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum ber KB, diingatkan Trisman untuk menghindari Baby Boom pasca pandemi Covid-19. Saat berhubungan, disarankan juga menggunakan alat kontrasepsi. Minimal pil dan kondom. Karena jika menggunakan alat kontrasepsi MKJP berupa IUD dan Implant, puskesmas maupun Klinik KB kemungkinan besar tidak akan melayani, karena melanggar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. “Jadi gunakan alat kontrasepsi. Pil atau kondom. Itu yang paling tidak berisiko. Tidak melanggar protokol kesehatan saat Covid-19 begini,” tegas Trisman. Selain KB, Ia juga menekankan pentingnya UPTD P5A sebagai ujung tombak agar mengawasi, segera mengidentifikasi dan menangani jikalau ada laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kalau ada, segera tindaklanjuti. “Intinya, kita harus optimal melakukan pencegahan dan penanganan. Kita konsen memperhatikan kasus-kasus seperti ini,\" tandas mantan Kabag Pembangunan Setda itu. Selanjutnya, Trisman meminta semua jajarannya baik di tingkat kabupaten hingga UPTD kecamatan tetap semangat, meski tengah Pandemi Covid-19. Tetap jaga kekompakan. Sehingga meskipun ada sebagian PKB/ TPD yang menjalani Work From Home (WFH), program tetap berjalan.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: