Gerakan Rantang Peduli Desa Ciomas
Kirim Makanan ke Warga, Balita Juga Dapat Susu Formula Pada hari ke 10 Ramadan, terdengar cerita di Desa Ciomas, ada seorang ibu terpaksa memberi teh manis untuk anaknya berusia 7 bulan selama beberapa hari. Alhasil, pencernaan si bayi terganggu dan terus menangis. Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi karena sang ayah yang biasanya menjadi penopang ekonomi keluarga kini terjebak di ibu kota. Tidak bekerja, tidak pula bisa pulang. Tatang Azhari-Kuningan Di sini lah Rantang Peduli Desa Ciamis hadir. Rantang Peduli adalah sebuah gerakan sosial yang diinisiasi oleh ketua TP PKK Desa Ciomas Aan Hasanah SPd. Tujuannya, untuk menghindarkan masyarakat Desa Ciomas dari krisis pangan yang timbul akibat adanya wabah coronavirus desease (Covid-19). Seperti tahun-tahun sebelumnya, di bulan Ramadan dapur Rantang Peduli memang terbiasa menyajikan makan untuk beberapa keluarga. Tidak banyak, mereka para sanak saudara serta tetangga yang biasanya mendapat kiriman makanan untuk berbuka puasa. Tahun ini agak berbeda. Kegelisahan terkait siapa saja yang harus dikirim makanan menjadi lebih menyeruak. Daftarnya menjadi lebih banyak. Cerita-cerita baru tentang mereka yang harus mendapat makanan untuk berbuka menjadi lebih kompleks dan mengiris hati. Maka, Rantang Peduli memulai dengan rapat koordinasi dengan agenda pemetaan penerima bantuan, penggalangan dana, dan teknis pelaksanaan. Rapat diikuti oleh seluruh kader PKK Desa Ciomas dan perwakilan pemerintahaan desa. Pemetaan penerima bantuan, awalnya diproyeksikan untuk mereka yang terdampak Covid-19, tapi tidak masuk pada daftar penerima bantuan baik dari pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat. Rapat pra-pelaksanaan mencatat ada setidaknya 300 orang mendesak diberi bantuan. Jumlah 300 orang itu mencakup lansia, balita berupa susu formula, serta orang yang kehilangan pekerjaan atau tidak berpenghasilan akibat terdampak Covid-19. Hal menarik terjadi dalam penggalangan dana Rantang Peduli. Yakni dengan terlibatnya para petani, anggota PKK, serta perangkat Desa Ciomas. Pada mulanya, ada dana hanya Rp1,5 juta asal donasi keluarga Ketua Tim PKK Desa Ciomas sebagai inisiator gerakan. Kemudian mendapat respons baik dari para anggota PKK dan perangkat desa. Satu per satu mereka menyatakan turut menyumbang dalam bentuk beras. Tren positif ini, kemudian direspons oleh masyarakat petani yang menyewa tanah kas Desa Ciomas yang kebetulan telah melalui masa panen yang tergolong memuaskan. Dari urunan donasi beras ini, tercatat setidaknya 1,78 kuintal beras mampu terkumpul. Para pengusaha yang domisili usahanya berada di Desa Ciomas juga tidak mau ketinggalan untuk berlomba dalam kebaikan. Setidaknya tiga perusahaan ikut terlibat. Yaitu PT Utama Korindah, Ryan Jaya Farm, serta Alido Farm, Gerakan Pejuang Event Cirebon Rp4 juta khusus untuk bantuan susu formula bagi balita yang orang tuanya terdampak. Hasil donasi, kemudian dimasak dan dipaket dalam bentuk nasi kotak dan susu formula untuk balita. “Saya baru bisa mengawali. Yang terpenting Rantang Peduli sebagai giat sosial untuk saling membantu masyarakat bisa terus menerus ada dan terjaga, semakin kuat dan menguatkan. Terlebih gerakan ini bisa menginspirasi yang lain, bahwa modal utama dalam tolong menolong adalah kepekaan sosial,” ungkap Inisiator Rantang Peduli Desa Ciomas Aan Hasanah kepada Radar, Minggu (10/5). Kepala Desa Ciomas Adi Fatah, berharap gerakan semacam ini bisa terus meluas di desa-desa lain. tentu agar semua bisa melihat kebahagiaan selalu tersirat dari warga desa.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: