Sayang Yatim Piatu

Sayang Yatim Piatu

Mulia sekali keinginan Nancy Wulandani. Gadis cantik berhijab asal RT 13/03 Kampung Pajawan, Desa Gandasoli, Kramatmulya, ini memiliki cita-cita terbesar memiliki Rumah Singgah Duafa dan Gelandangan. “Aku ingin terus bermanfaat bagi orang lain,” ucap putri dari pasangan Nuhardja dan Elly ini kepada Radar, Senin (11/5). Nancy menyebut pekerjaanya, selain wirausaha adalah sebagai pelayan anak yatim, piatu dan duafa. Jebolan SMK Yamsik Kuningan, ini tidak bisa lepas dari kehidupannya bersama anak yatim, duafa, termasuk gelandangan. Suka duka Ia ingin alami bersama mereka. “Selalu ingin merasakan apa yang mereka rasakan. Kasihan mereka. Sangat butuh perhatian,” ujar gadis kelahiran Kuningan 18 April 1987 ini. Bukan berarti Ia memiliki harta berkecukupan untuk membantu yatim piatu, duafa dan gelandangan. Kalau ada lebih, Ia pasti selalu ingin berbagi. Minimal buat mereka adalah perhatian. “Aku sedih kalau mendengar cerita mereka satu per satu. Sedih lihat kondisi dan keseharian mereka. Apalagi kalau untuk makan saja, mereka susah,” ungkap dia. Sampai bulat di hati Nancy, ingin membangun Rumah Singgah Duafa dan Gelandangan. Sambil tentu tetap menjadi pelayan anak yatim piatu. Apalagi hal besar yang dicapai, Ia telah diberi amanah sebagai Ketua Yayasan Yatim Piatu dan Duafa Daarul Adzkar Kuningan. Apalagi banyak keutamaan pahala jika bersedekah untuk yatim. Antara lain, pahalanya terus mengalir, hartanya berkah, menjauhkan diri dari api neraka, menyejukan hati, menutup aib, hingga terhindar dari bencana. “Kita sebagai umat Islam, harus tergiur dengan pahala sedekah, menyantuni apalagi memelihara yatim,” tukas Nancy.(tat)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: