Pasir Langka, Bangun Rumah Tertunda

Pasir Langka, Bangun Rumah Tertunda

KUNINGAN - Ketersediaan material bahan bangunan pasir di Kabupaten Kuningan saat ini mengalami kelangkaan. Hal ini merupakan dampak aksi protes para sopir truk galian pasir di Kabupaten Kuningan terkait harga yang belum menemukan titik kesepakatan. Seperti dikeluhkan Yoshi (40) warga Kelurahan/Kecamatan Kuningan yang harus menunda proyek pembangunan rumahnya akibat pesanan material pasir yang tak kunjung datang. Padahal pembangunan rumahnya sudah mencapai 40 persen dan masih membutuhkan banyak pasir. \"Sudah sejak Jumat saya pesan pasir ke toko bangunan, tapi sampai sekarang belum datang juga. Katanya gara-gara ada protes sopir damptruck, sampai sekarang belum ada kiriman lagi. Padahal saya butuh sekali untuk menyelesaikan pembangunan rumah saya,\" ujar Yoshi, kemarin. Menurut Yoshi, kelangkaan material pasir di pasaran ini praktis berdampak pada kelanjutan proyek pembangunan rumahnya dan membuatnya harus merugi. Pasalnya, dia tetap harus mengeluarkan biaya tukang yang tetap masuk kerja, namun mengerjakan proyek lain yang seharusnya digarap nanti. \"Seharusnya sekarang tukang fokus membangun dinding, namun karena material pasir tidak ada jadi malah mengerjakan yang lain. Kalau pesanan batu, bata, semen dan kayu mah lancar, tapi karena pasir tidak ada jadi pekerjaan pembangunan rumah saya jadi tertunda sementara,\" ujarnya kesal. Yoshi berharap, kelangkaan pasir ini segera teratasi. Dampak yang dialaminya hampir dipastikan terjadi juga kepada warga lain yang memerlukan pasir untuk pembangunan. Kalaupun mendapatkan dari luar kota sudah dipastikan harganya mahal karena biaya angkut yang membengkak. Kelangkaan material pasir di pasaran ini terjadi akibat sebagian besar sopir truk pasir di Kabupaten Kuningan memilih mogok kerja. Sekadar informasi, beberapa waktu lalu para awak sopir truk pasir melakukan protes kepada pengusaha galian terkait tuntutan penyesuaian harga. Perselisihan harga pasir ini pun berlanjut pada keinginan para sopir truk pasir beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Kuningan dan kini tengah menunggu jawaban dari ketua DPRD untuk ketentuan waktunya. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: