Lima Nama Presidium KAHMI Terpilih

Lima Nama Presidium KAHMI Terpilih

KUNINGAN - Lima wajah baru terpilih sebagai Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Kuningan, dalam Musda KAHMI di Villa Rokhmat Ardian Desa Cisantana, Rabu (17/6). Yaitu Dr Iskandar Hasan MM (Direktur Pascasarjana Uniku), dr Deki Syaifullah MMKes (Direktur RSUD 45 Kuningan), Diding Wahyudin MAP (Sekmat Darma) Dr Fahruz Zaman Fadhly MPd (dosen Uniku), dan Nanan Abdul Manan MPd (Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan). Mereka merepresentasikan anggota KAHMI dari kalangan profesional, akademisi, enterpreneur, medis maupun birokrasi. Mereka akan secara bergilir memimpin KAHMI masa bhakti 2020-2025. Proses pemilihan Presidium KAHMI Kota Kuda ini, dihasilkan melalui perdebatan sengit. Presidium Demisioner KAHMI Kuningan H Rokhmat Ardiyan MM, menegaskan, proses regenerasi dan kaderisasi dibutuhkan dalam menunjang terus tumbuh dan berkembangnya organisasi KAHMI yang aktif memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan masyarakat. “Maka sudah tentu perlu ada reorganisasi agar organisasi ini tetap hidup serta menampilkan berbagai inovasi dan kreativitas sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,” tandas Owner Puspita Cipta Grup ini kepada Radar, kemarin. Dikatakannya, tidak bisa dipungkiri, belakangan tanda-tanda ada kekurangmesraan hubungan sosial antar anak bangsa semakin terasa. Meskipun intensitasnya masih rendah, tak dapat dinafikan bahwa di beberapa daerah isu-isu yang sebenarnya tidak relevan dan tidak produktif semakin mengemuka di depan publik. Bahkan kesenjangan ekonomi semakin jauh menimbulkan dampak sosial. Rentan terjadi aksi kriminal dan kejahatan. Untuk mengatasi pokok persoalan utamanya, jelas Rokhmat, KAHMI harus berperan secara terprogram dan sistematis mengurangi disparitas dan kesenjangan ekonomi masyarakat. Persoalan tersebut jelas tak bisa ditimpakan sepenuhnya hanya pada pemerintah. Sebagai bagian dari warga negara, KAHMI memiliki tanggung jawab dan kewajiban sama untuk turut mengatasi dan memberikan kontribusinya. “Sebab, KAHMI adalah organisasi intelektual muslim. Tempat berkumpulnya insan-insan cendekia yang telah beruntung bisa menikmati pendidikan tinggi dan pekerjaan atau profesi yang lebih baik,” tandasnya. “Oleh karena itu, sebagai organisasi intelektual besar, KAHMI perlu menunjukkan eksistensinya sebagai pelopor pembangunan yang memiliki empati dan kepedulian yang tinggi pada saudara-saudara kita yang belum beruntung,” pungkasnya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: